REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Perwakilan dari asosiasi pengusaha bidang properti Real Estate Indonesia (REI) menemui Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno, Senin (9/1). Mereka menawarkan kerja sama untuk membangun unit rumah dalam program Rumah DP Nol Rupiah.
"Tadi kita kedatangan investor dari REI, Real Estate Indonesia yang menyatakan mereka ingin ikut berpartisipasi di Rumah DP 0 Rupiah. Tentunya kami terima dengan tangan terbuka," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (8/1).
Sandiaga menjelaskan pembangunan rumah DP nol rupiah juga berkaitan dengan proyek pembangunan kawasan transit terpadu atau Transit Oriented Development (TOD). Proses ini sedang berlangsung dan kini pemprov DKI sedang menghitung secara rinci berapa anggaran yang dibutuhkan untuk proyek ini.
Menurut Sandiaga, REI telah menyiapkan pola pembangunan yang cepat. Mereka menjanjikan akan dapat membangun 2-3 lantai per hari. Dengan begitu, rumah susun yang direncanakan terdiri dari 16 lantai akan dapat dibangun dengan lebih cepat.
Nantinya konsep rumah DP nol rupiah yang dijalankan bersama REI akan menggunakan skema Build Operate and Transfer (BOT). Ini merupakan perjanjian untuk suatu proyek yang dibangun oleh pemerintah dan membutuhkan dana yang besar, yang biasanya dibiayai oleh pihak swasta. Pemerintah dalam hal ini menyediakan lahan yang akan digunakan oleh swasta untuk membangun proyek.
"Diserahkan kepada pemerintah dan pemerintah yang akan bantu untuk alokasi kepada tentunya calon pelanggan pemilik rumah yang sudah memenuhi syarat sesuai dengan kriteria yang diajukan," ujarnya
Sandiaga mengingatkan kembali bahwa rumah DP nol rupiah akan segera terwujud. Proses peletakan batu pertama (groundbreaking) akan dilakukan di Pondok Kelapa, Jakarta Timur dan akan dilakukan PD Pembangunan Sarana Jaya.
"Kami akan me-launching Insya Allah tanggal 18 Januari 2018 pertama inisiatif dari Pembangunan Sarana Jaya," kata dia.
Baca juga: Sandiaga Sudah Prediksi MA Kabulkan Gugatan Larangan Motor