REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Jalur evakuasi bencana erupsi Gunung Merapi di Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, makin parah.
"Kerusakan jalur evakuasi akibat dilalui truk bermuatan tambang Merapi yang cukup padat," kata Dukuh Cakran Wukirsari Cangkringan Yudi Antoni di Sleman, Jumat (12/1).
Yudi Antoni lantas menyampaikan harapan warga bahwa jalur truk muatan pasir ada jalur khusus. Ia mengatakan bahwa jalur evakuasi di Dusun Duwet dan Gondang kondisinya sudah banyak titik jalan yang mengelupas dan jalannya bergelombang.
Menurut dia, masih beruntung jalur evakuasi di Dusun Cakran masih tergolong baik karena warga sepakat untuk menutup jalur tersebut dengan portal.
"Pemberian portal di jalur tersebut karena sering dilewati kendaraan berat, seperti truk pengangkut pasir. Kami minta truk pengangkut pasir untuk tidak melewati jalur ini," katanya.
Meski telah dipasang portal, kata Yudi, beberapa kali truk pengangkut pasir masih nekat menerobos. Portal itu sudah beberapa kali rusak ditabrak meskipun sudah ada rambu-rambu peringatan. "Jalan tersebut berstatus jalan kabupaten. Ini portal sudah baru lagi. Dibiayai desa. Kemarin habis ditabrak lagi sampai plangnya putus jadi dua, padahal posisi portal terbuka," katanya.
Untuk menyelamatkan jalur evakuasi, dia berharap agar jalur khusus penambangan milik provinsi segera dibenahi. "Setahu saya jalur khusus trek penambangan itu selama izin tambang di lokasi atas keluar, baru sekali diperbaiki dan langsung rusak," katanya.
Sejumlah jalur evakuasi bencana di sekitar kawasan Gunung Merapi rusak akibat aktivitas penambangan.
Selain di Duwet dan Gondang, Wukirsari, jalur yang rusak juga berada di sepanjang Plosokerep hingga Plupuh, Umbulharjo. Jika kerusakan dibiarkan, dikawatirkan akan makin parah.
Wiwid, warga Plosokerep, Umbulharjo, mengatakan bahwa kerusakan jalur evakuasi tersebut karena banyak truk bermuatan pasir lewat jalan tersebut.
Warga berharap pemerintah segera menyelamatkan jalur tersebut dan memperbaiki yang rusak. "Kalau di Plosokerep tidak serusak di Plupuh. Di Plupuh kondisinya lebih parah lagi," katanya.