Jumat 12 Jan 2018 10:10 WIB

Trump akan Jalani Pemeriksaan Kesehatan Perdana

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
 Donald Trump mengumumkan Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian iklim Paris.
Foto: AP/Andrew Harnik
Donald Trump mengumumkan Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian iklim Paris.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Donald Trump akan menjalani pemeriksaan kesehatan pertamanya sejak ia menjabat di Gedung Putih. Pemeriksaan ini dilakukan saat banyak pihak berspekulasi tentang kesehatan mental dan fisiknya.

Trump adalah warga negara tertua dalam sejarah AS yang terpilih sebagai presiden. Ia sebelumnya sempat menolak merilis laporan rinci tentang kondisi kesehatannya saat mengikuti pemilihan presiden AS pada 2016, meskipun dokternya akhirnya merilis laporan yang menyatakan ia sehat.

 

Trump akan terbang pada Jumat (12/1) ke Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed di Bethesda, Maryland untuk melakukan pemeriksaan. Meski demikian, pria berusia 71 tahun itu berulang kali mengaku memiliki kesehatan yang baik dan membantah laporan yang menyatakan ia berada dalam kondisi yang kurang sehat.

 

Tidak ada kewajiban bagi presiden menjalani pemeriksaan kesehatan fisik semacam itu. Namun seorang presiden tetap harus memiliki catatan dokter yang mengindikasikan kelayakannya menjabat.

 

Presiden juga tidak berkewajiban mempublikasikan hasil pemeriksaan medisnya secara penuh. Meski demikian, dokter Gedung Putih Ronny Jackson diharapkan akan mengumumkan hasil pemeriksaan kesehatan Trump.

 

Setelah mantan presiden Barack Obama menjalani pemeriksaan kesehatan terakhir pada Maret 2016, Jackson merilis ringkasan laporan medis yang mengungkapkan serangkaian informasi seperti berat badan Obama, kadar kolesterolnya, dan keadaan jantung, paru-paru, serta fungsi tubuh lainnya. Ringkasan laporan itu menyatakan secara keseluruhan Obama masih dalam keadaan prima.

 

Spekulasi seputar kesehatan mental Trump muncul setelah publikasi buku berjudul Fire and Fury: Inside the Trump White House, yang ditulis oleh jurnalis dan penulis Michael Wolff. Namun pejabat Gedung Putih mengatakan Trump tidak akan menjalani pemeriksaan kejiwaan. Mereka tidak mengatakan apakah Trump akan menjalani pemeriksaan lain, seperti tes kognitif dan neurologis.

 

"Sebenarnya, sepanjang hidup saya, dua aset terbesar saya adalah stabilitas mental dan kecerdasan. Hillary Clinton yang payah juga menyinggung masalah ini dengan sangat keras dan, seperti diketahui semua orang, semua itu sia-sia. Saya berawal dari seorang pengusaha yang sangat sukses, kemudian menjadi bintang TV, lalu menjadi Presiden AS. Saya pikir syaratnya bukan hanya cerdas, tapi jenius, dan jenius yang sangat stabil dalam hal itu!" ujar Trump, dikutip The Independent.

 

Trump yang menjabat sebagai Presiden AS di usia 70 tahun, berusia satu tahun lebih tua dari Ronald Reagan saat ia dilantik. Reagan kemudian didiagnosis menderita alzheimer tahap awal saat ia menjabat sebagai presiden.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement