REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyetujui pernyataan yang dikeluarkan oleh Gerindra mengenai tidak ada mahar dalam pengusungan pasangan calon pemimpin daerah. Kalimat dukungan tersebut dituliskan oleh sosok yang biasa dipanggil Emil ini dalam akun Twitternya @ridwankamil, Kamis (11/1) malam.
"Twit admin @Gerindra ini benar. Saya bersaksi. Waktu pilwalkot BDG, Pak Prabowo dan Gerindra tidak meminta mahar sepeser pun untuk tiket pilkada. Hatur Nuhun". Tulisan tersebut diunggah Emil untuk membalas cuitan dari partai Gerindra yang menyatakan bahwa tidak ada mahar yang terjadi di Gerindra apalagi mahar politik.
Emil mengunggah cuitan tersebut untuk mengonfirmasi twit dari Gerindra yang menantang masyarakat untuk mengonfirmasi kepada beberapa sosok yang pernah mereka dukung dalam pilkada dan berhasil menjadi kepala daerah. Beberapa sosok selain Emil yang disebut oleh partai tersebut, antara lain Presiden Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Anies Baswedan, dan Sandiaga Uno.
Cuitan mengenai mahar politik ini sendiri muncul setelah adanya klaim dari La Nyalla Mattalitti selaku Ketua Kadin Jawa Timur tentang mahar politik. La Nyalla menyatakan, untuk mendapatkan partai koalisi dalam Pemilihan Gubernur Jatim dirinya diminta mengeluarkan uang sebesar Rp 40 miliar.
Partai yang menggunakan lambang kepala Burung Garuda ini dalam unggahannya menyatakan bahwa mereka telah memberikan kesempatan dan peluang kepada yang bersangkutan (La Nyalla) untuk mengikuti konstelasi pilkada Jawa Timur. Namun kemudian diketahui bahwa La Nyalla tidak mampu untuk membangun koalisi dan mencari pasangan wakilnya.
"Karena secara realistis Gerindra tidak sanggup mengusung cagub di Jatim tanpa berkoalisi dengan partai lain. Tugas partai tersebut bukan hanya ditujukan kepada La Nyalla, tetapi cagub pilihan Prabowo lainnya," tulis Partai Gerindra dalam salah satu cuitannya.
Di akhir tulisannya Emil menyatakan, saat ini ia dan Gerindra memang berpisah. Hal ini terjadi akibat dirinya yang tidak mampu untuk memenuhi syarat menjadi kader dari partai berlambang kepala Garuda tersebut.