Jumat 12 Jan 2018 15:17 WIB

Anak-Anak Rentan Jadi Korban Kejahatan Medsos

Rep: M Nursyamsyi/ Red: Endro Yuwanto
Dirreskrimsus Polda NTB Kombes Pol Syamsuddin Baharuddin (tengah) bersama Kabid Humas Polda NTB AKBP Tri Budi Pangastuti (kiri) menggelar jumpa pers pengungkapan kasus pelecehan asusila terhadap anak-anak di bawah umur melalui media sosial pada Jumat (12/1).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Dirreskrimsus Polda NTB Kombes Pol Syamsuddin Baharuddin (tengah) bersama Kabid Humas Polda NTB AKBP Tri Budi Pangastuti (kiri) menggelar jumpa pers pengungkapan kasus pelecehan asusila terhadap anak-anak di bawah umur melalui media sosial pada Jumat (12/1).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Divisi Hukum dan Advokasi Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Nusa Tenggara Barat (NTB) Joko Jumadi mengimbau orang tua mengawasi aktivitas media sosial (medsos) anak. Hal ini dilakukan agar kasus tindak pidana kesusilaan melalui medsos kepada anak-anak di bawah umur di NTB tidak terulang kembali.

LPA NTB telah melakukan pendampingan psikologis kepada anak-anak di bawah umur yang menjadi korban kesusilaan melalui medsos. "Korban sangat trauma dengan kondisi yang dialami," ujar Joko di Mapolda NTB, Jalan Langko, Mataram, NTB, Jumat (12/1).

Menurut Joko, anak-anak menuruti permintaan pelaku untuk mengirimkan foto bermuatan porno karena takut didatangi ke sekolah. Namun, setelah foto dikirim, pelaku meminta korban berhubungan badan dengan ancaman fotonya akan disebar jika tidak mengindahkan permintaan tersebut.

Joko mengatakan, regulasi di Indonesia juga turut andil dalam merebaknya kasus tersebut. Pasalnya, anak-anak sangat bebas dan leluasa mengakses medsos.

"Di Indonesia belum ada aturan penggunaan medsos, artinya usia berapa sih orang boleh punya akun medsos. Di beberapa negara lain seperti Jepang ada (aturan itu), sedangkan di kita sangat bebas," lanjut Joko.

Kabid Humas Polda NTB AKBP Tri Budi Pangastuti mengajak para orang tua aktif mengawasi aktivitas medsos anak-anaknya agar terhindar dari kejahatan tersebut.

"Orang tua harus memberi pemahaman bagus tentang bahayanya pengunaan medsos bagi mereka, memang medsos ada positif, tapi ada juga negatif, jadi orang tua harus juga mengawasi," kata Tri.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement