Sabtu 13 Jan 2018 17:42 WIB

Dedi Mulyadi Siap-Siap Tinggalkan Rumah Dinas

Bakal calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tiba di RS Hasan Sadikin untuk jalani pemeriksaan kesehatan di Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/1).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Bakal calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tiba di RS Hasan Sadikin untuk jalani pemeriksaan kesehatan di Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/1).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mempersiapkan diri untuk meninggalkan rumah dinas terkait pencalonan pada Pilkada Jabar 2018. "Sekarang ini mulai beres-beres, karena pekan depan saya harus sudah meninggalkan rumah dinas," katanya di Purwakarta, Sabtu (13/1).

Dedi Mulyadi menjabat Bupati Purwakarta selama dua periode, sehingga sudah 10 tahun dirinya tinggal di rumah dinas yang berlokasi di Jalan Gandanegara Purwakarta. Aneka perubahan sudah dilakukan di rumah dinas itu.

Di antaranya pemugaran, pemasangan ukiran legenda Maung Siliwangi di Hutan Sancang, hingga sentuhan arsitektur khas Sunda lainnya. Menurut dia, ada berjuta kenangan di rumah tersebut. Rumah dinas itu telah menjadi saksi bisu bagi ribuan orang yang mendapatkan solusi atas masalah yang dideranya.

"Banyak kenangan di rumah dinas ini," kata dia.

Selama tahapan Pilkada Jawa Barat 2018, dia tidak boleh menggunakan fasilitas negara. Karena itu, seluruh fasilitas yang melekat pada dirinya selaku bupati harus dikembalikan ke negara.

"Saya harus meninggalkan rumah dinas ini, dan kembali ke rumah pribadi untuk tinggal sehari-hari," katanya.

Calon wakil gubernur Jabar mendampingi Deddi Mizwar ini mengaku akan mengikuti aturan dan mekanisme selama menjalani cuti dalam jabatannya. Menurut dia, Wakil Bupati Purwakarta Dadan Koswara menjabat pelaksana tugas selama sebulan.

Setelah itu, ada pejabat pengganti dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat karena masa jabatan Dedi Mulyadi-Dadan Koswara akan berakhir pada Maret 2018.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement