REPUBLIKA.CO.ID, WASGINGTON -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi Adel al-Jubeir bertemu dengan Menlu Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson di Washington pada Jumat (12/1). Keduanya membahas tentang peningkatan kerja sama bilateral serta beberapa isu regional.
“Menlu Tillerson dan Menlu Adel al-Jubeir menggelar diskusi penting mengenai isu-isu di wilayah di mana kami bekerja sama, termasuk situasi di Suriah, Yaman, dan kerja sama kontraterorisme kami,” ungkap jurubicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert, dikutip laman Al Araby, Sabtu(13/1).
Saat ini, pasukan koalisi pimpinan Saudi tengah menggempur milisi Houthi Yaman. Intervensi militer Saudi yang dimulai pada 2015 telah menyebabkan Yaman dilanda krisis kemanusiaan. Krisis di Yaman disebut sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Sebuah laporan pakar PBB baru-baru ini mengungkapkan bahwa pasukan koalisi pimpinan Saudi telah gagal mengambil tindakan yang tepat untuk mengurangi dampak destruktif di Yaman. Setelah hampir tiga tahun konflik, Yaman mengalami kemunduran.
Lembaga hak asasi manusia internasional Amensty International sebelumnya melaporkan bahwa AS memiliki peran tersendiri terhadap kehancuran dan krisis kemanusiaan di Yaman. Sebab menurut Amnesty, senjata yang digunakan Saudi untuk menyerang dan membombardir Yaman merupakan buatan AS.
Sejak Donald Trump menjabat sebagai Presiden AS pada Januari 2017, AS meningkatkan kerja samanya dengan Saudi dalam bidang militer,salah satunya adalah penjualan senjata. AS memasok kebutuhan senjata Saudi dengan nilai kerja sama mencapai miliaran dolar. Kamran Dikarma