REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Kantor kejaksaan Agung Guatemala membenarkan penangkapan anggota Kongres Julio Juarez Ramirez, yang dituduh merencanakan persekongkolan membunuh dua wartawan pada 2015, Sabtu (13/1).
Para jaksa dan penyelidik Komisi Internasional terhadap Impunitas di Guatemala mengatakan politikus itu mengatur serangan terhadap wartawan Danilo Efran Zapon Lopez dan Federico Benjamin Salazar Geranimo yang dibunuh pada Maret 2015.
Juarez ditangkap Sabtu pagi dekat rumahnya di distrik Suchitepaquez dan dibawa ke Guatemala City, ibu kota negara di Amerika tengah itu. Dia kukuh merasa tak bersalah, sementara itu ia melaporkan ke pengadilan pada Sabtu siang.
"Dialah yang tak punya rasa takut karena itulah saya di sini atas nama Tuhan yang akan membersihkan segala sesuatunya. Bicara kepada pers Suchitepaquez dan Anda akan menyadari saya tak pernah, tak pernah punya masalah dengan pers," kata Juarez kepada wartawan.
Juarez pernah menjadi wali kota San Antonio La Union dari 2012 hingga 2015 sebelum meraih kursi di Kongres tahun depan. Menurut para penyelidik, Zapon yang bekerja untuk surat kabar Prensa Libre, diserang karena membuat sebuah laporan tentang korupsi dalam pemerintahan Juarez.
Desember lalu, Juarez diberi sanksi oleh US Treasury berdasarkan Global Magnitsky Human Rights Accountability Act atas tuduhan dalam serangan tersebut. Media lokal melaporkan pada tahun 2015 bahwa Juarez menyebut dirinya sebagai teman Zapon dan mengakui bertemu wartawan itu pada hari ia terbunuh.
"Karena itu mereka ingin menyelidiki saya, tetapi saya bebas dari keterlibatan dengan dia," kata Juarez kepada media lokal.