REPUBLIKA.CO.ID, PADANG — Pemerintah Provinsi Sumatra Barat berharap makin banyak lagi investor, baik lokal atau asing, yang ikut menanamkan modalnya di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat. Mentawai, yang saat ini masih berstatus sebagai daerah paling tertinggal di Sumbar, sebetulnya menyimpan potensi besar untuk industri pariwisata.
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menyebutkan, masih sedikit potensi Mentawai yang sudah terwujud dalam bentuk investasi. Nasrul menyebutkan, percepatan pembangunan pariwisata di Mentawai akan berimbas terhadap kemajuan industri pariwisata di Sumbar secara menyeluruh.
Apalagi untuk menuju Mentawai, masih dibutuhkan Kota Padang sebagai penghubung, baik melalui transportasi udara dan laut. "Minat investor dalam percepatan pembangunan dan pengembangan pariwisata Sumbar amat diperlukan. Mentawai salah satunya," ujar Nasrul, Ahad (14/1).
Selain menarik investor seoptimal mungkin, Nasrul juga mengingatkan masih ada tugas bagi Pemda setempat untuk 'mendidik' masyarakat agar lebih melek terhadap potensi wisata. Maksudnya, orientasi masyarakat terhadap pariwisata harus digiring ke arah pemberdayaan, termasuk memberdayakan potensi perempuan lokal untuk memproduksi kerajinan.
"Masyarakat harus sadar wisata. Promosi memang harus lebih gencar, tapi pelayanan (oleh warga lokal) juga harus semakin baik," katanya.
Besarnya potensi pariwisata di Sumatra Barat, lanjut Nasrul, bakal sia-sia bila tidak digarap dengan serius mulai dari sekarang. Padahal, lanjutnya, potensi wisata bisa digarap dengan baik bisa mendongkrak ekonomi masyarakat.
"Tapi ingat, wisata harus dibangun tanpa meninggalkan kearifan lokal yang ada. Adat budaya harus dijunjung," katanya.