Rabu 17 Jan 2018 17:45 WIB

Masjid Dungan Telah Ada Sejak 1910

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
masjid dungan
Foto: http://triptokyrgyzstan.com/
masjid dungan

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Awalnya, masjid ini diperuntukan pertama-tama bagi komunitas Dungan yang berdiam di Kyrgyzstan sejak akhir abad ke- 19. Orang-orang Dungan masih berdarah Cina.

Adapun migrasi Dungan ke Karakol diperkirakan terjadi dalam gelombang kedua. Mereka terdiri atas 1. 130 orang dan pada musim semi 1878 menempati sebuah desa di Yrdyk, Karakol.

Komunitas ini bermigrasi dari Cina dengan dipimpin tokoh Muslim Muhammad (Ma) Yusuf alias Ah Ye Laoren. Saat tiba di sana, wilayah Kyrgyzstan sudah banyak dihuni kaum Muslim. Hanya, orang Dungan belum memiliki sebuah masjid sehingga mendirikan satu yang baru.

Dalam rezim Uni Soviet, Masjid Dungan sempat ditutup paksa selama 10 tahun, yakni sejak 1933-1943. Selama 72 tahun, Kyrgyzstan memang berada dalam kekuasaan negara serikat yang berpaham komunisme itu.

Sejak 1943, masjid ini terbuka untuk umum sebagai tempat ibadah bukan hanya untuk komunitas Dungan, melainkan juga orang Islam Kyrgyzstan pada umumnya.

(Baca Dulu: Masjid Dungan Padukan Gaya Arsitektur Islam dan Cina)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement