REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah resmi dilantik sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Udara, MarsekalYuyu Sutisna mengaku memiliki sejumlah program prioritas. Yakni segera menyelesaikan pengadaan alutsista yang tertunda dalam tiga bulan ke depan.
"Harapan saya dalam tiga bulan ini beberapa pengadaan alutsista yang tertunda ini akan segera saya selesaikan," ujar Yuyu di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/1).
Salah satu yang menjadi fokus utama yakni pengadaan pesawat tempur Sukhoi SU-35. Ia menargetkan pada bulan ini tanda tangan kontrak sudah selesai dilakukan. "Itu sudah di Kemhan, saya akan mencoba untuk menyarankan bisa mempercepat," katanya.
Selain pesawat Sukhoi SU-35, Yuyu juga berencana melakukan pengadaan enam radar CGI (Ground Controllod Interception) yang selama ini tertunda, serta dua radar pasif dan pesawat tanpa awak. Menurut dia, pengadaan alutsista tersebut akan memperkuat TNI AU dalam melaksanakan tugas.
"Jadi ada beberapa itu PSU itu dsb, itu akan coba kami untuk percepat untuk bisa menambah kekuatan angkatan udara," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan hingga 2025 nanti, TNI AU menargetkan pengadaan radar sebanyak 32 buah. Saat ini, TNI AU baru memiliki 20 radar dan pengadaan enam radar lainnya disebutnya akan dipercepat.
"Sehingga diharapan, renstra berikutnya enam lagi bisa selesai, dan 2025 bisa tercapai. Makanya saya ingin mempercepat. Karena tidak semudah itu untuk pengadaan radar dengan instalasinya," jelas Yuyu.
Terkait peningkatan kesejahteraan prajurit, Yuyu mengatakan akan berupaya menyediakan perumahan bagi para prajurit.