REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengaku terkejut, mengetahui pernyataan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan terkait adanya lima fraksi di DPR RI yang menyetujui prilaku lesbian, gay, biseksual, dan transgender atau transeksual (LGBT) di Indonesia. Apalagi, kata dia, semua agama tidak mentolerir segala bentuk prilaku LGBT.
"Saya kaget sekali berita itu (lima fraksi menyetujui LGBT). LGBT itu sesuatu yang sama sekali tidak ditolerir sama agama apapun, apalagi agama Islam. Semua agama tidak mentolerir tindakan prilaku LGBT itu," kata Lukman di Kampus Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jalan Raya Sutorejo Nomor 59, Mulyorejo, Surabaya, Sabtu (20/1).
Namun demikian, Menteri Agama enggan mengomentari terlalu jauh terkait adanya lima fraksi yang menyetujui LGBT tersebut. "Jadi ya mohon ditanyakan kepada yang bersangkutan saja," ujar Lukman.
Lukman kemudian berpendapat, pendidikan terhadap orang tua lebih penting diberikan daripada terhadap anak-anak. Karena, dari orang tua yang terdidik lah akan lahir generasi penerus bangsa yang berkualitas.
Pendidikan terhadap orang tua penting diberikan juga lantaran tantangan masa kini jauh lebih kompleks dibanding masa-masa sebelumnya. Apalagi, anak-anak di zaman sekarang jauh lebih cepat dewasa dan matang. Terutama dari sisi informasi, dimana mereka jauh lebih cepat mendapatkan karena mudahnya akses terhadap teknologi informatika.
"Jadi ini salah satu contoh betapa perubahan yang terjadi oleh teknologi informasi itu mengubah nilai-nilai yang selama ini kita anut, yang kemudian memgalami pergeseran," ujar Lukman.
Sebelumnya, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI) Zulkifli Hasan mengungkapkan, saat ini sudah ada lima fraksi di DPR RI yang menyetujui prilaku lesbian, gay, biseksual dan transgender atau transeksual (LGBT) di Indonesia. Meskipun, Zulkifli enggan menyebutkan nama-nama partai politik yang fraksinya mendukung praktek LGBT tersebut.
"Di DPR saat ini dibahas soal undang-undang pornografi soal LGBT atau pernikahan sesama jenis. Saat ini sudah ada lima partai politik yang tidak apa-apa (dengan LGBT)," kata Zulkifli.