REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Penerbangandilanjutkan di bandara Mitiga Libya setelah lima hari harus ditutup menyusul bentrokan yang terjadi di Tripoli. Operasi hari pertama ini tampaknya berjalan normal. Pengelola bandara sibuk dengan penerbangan keberangkatan dan kedatangan sibuk dengan penumpang.
"Semua penerbangan domestik dan internasional telah dilanjutkan. Tidak ada masalah teknis yang dilaporkan dan keamanan terkendali," kata petugas bandara yang meminta tidak disebutkan namanya untuk alasan keselamatan.
Sementara Direktur Jenderal bandara tersebut, Lotfi Khalil mengatakan bahwa layanan dilanjutkan dengan Buraq Air yang terbang ke kota timur Tobruk dan Libyan Airlines berangkat ke Tunis. Salah satu operator lokal, Alfriqiyah Airways, belum memulai operasi karena pesawatnya rusak dalam pertempuran sejak Senin waktu setempat.
Bentrokan tersebutmelibatkan Special Deterrence Force (SDF) yang selaras dengan Government of National Accord (GNA) yang diakui secara internasional, dan sebuah kelompok bersenjata yang berada didistrik Tajoura.
Bentrokan itu mengakibatkan 20 orang tewas dan 60 terluka. Empat maskapai Libya yang beroperasi di luar Mitiga telah bergegas untuk memperbaiki atu mengganti pesawat yang dihujani tembakan artileri saat diparkir di sana selama pertempuran.