Senin 22 Jan 2018 09:08 WIB

Saudi Beri Bantuan Kemanusian 1,5 Miliar dolar AS ke Yaman

Saudi mendapat kritik menyusul krisis pangan di Yaman.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Suasana kota tua Sanaa, Yaman, setelah berkecamuk perang.
Foto: Reuters
Suasana kota tua Sanaa, Yaman, setelah berkecamuk perang.

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Koalisi militer pimpinan Arab Saudi, pada Senin (22/1), mengatakan, akan menyalurkan bantuan kemanusiaan sebesar 1,5 miliar dolar AS untuk Yaman.  Bantuan ini merupakan dukungan mereka terhadap pemerintah Yaman yang diakui secara internasional dan telah bertekad untuk melawan kelompok Houthi.

"Kami mendukung sebuah misi kemanusiaan yang direncanakan secara strategis dan terperinci dengan kekuatan militer serta ketepatan untuk menjamin bantuan kemanusiaan menjangkau orang-orang yang membutuhkan guna mengangkat penderitaan mereka," kata juru bicara koalisi militer Kolonel Turki al-Maliki.

Nantinya koalisi militer Saudi akan mengoperasikan jembatan udara ke Ma'rib dan mendirikan 17 koridor darat untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan. Selain itu, pelabuhan Yaman pun akan diperluas agar dapat menerima pasokan bantuan kemanusiaan yang lebih besar yakni dari 1,1 juta metrik ton menjadi 1,4 juta metrik ton.

Baca juga,  Presiden Yaman Ajak Seluruh Warga Perangi Houthi.

Pekan lalu, Saudi juga telah memberi dana sebesar dua miliar dolar kepada Bank Sentral Yaman. Dana tersebut digunakan untuk menopang mata uang negara tersebut serta membantu mencegah kelaparan.

Pengumuman tentang penyaluran bantuan kemanusiaan ini muncul setelah Saudi dan sekutunya menerima kritik keras dari AS dan Eropa. Hal ini berkaitan dengan gempuran dan serangan udara yang dilancarkan koalisi militer Saudi yang menyebabkan lebih dari 10 ribu warga tewas.

Tak hanya itu, Saudi dan sekutunya pun ditekan dunia internasional karena sempat memberlakukan blokade di bandara dan pelabuhan Yaman. Blokade yang berlangsung selama tiga pekan pada November 2017 itu merupakan respons Saudi atas serangan rudal oleh kelompok Houthi. Akibat blokade ini, bantuan kemanusiaan untuk Yaman tak dapat disalurkan.

Pada Desember 2017, Presiden AS Donald Trump meminta Saudi agar segera melepaskan blokade. Tujuannya adalah agar bantuan kemanusiaan dapat kembali tersalur dan menjangkau segenap rakyat Yaman.

Peperangan di Yaman telah berlangsung selama tiga tahun. Perang telah menyebabkan negara tersebut dilanda krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Lebih dari 8,3 juta orang sepenuhnya bergantung pada bantuan pangan eksternal. Lebih dari 400 ribu anak-anak di sana pun mengalami gizi buruk parah. Menurut PBB saat ini Yaman menghadapi sebuah kondisi yang berpotensi mematikan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement