REPUBLIKA.CO.ID, SWANSEA -- Pelatih Liverpool Jurgen Klopp meminta maaf setelah skuatnya dipermalukan oleh tim juru kunci, Swansea City, 0-1 kala bertandang ke Stadion Liberty pada lanjutan Liga Primer 2017/2018, Selasa (23/1) dini hari WIB. Namun, Klopp bukan meminta maaf kepada penggemar the Reds lantaran permainan buruk timnya.
Klopp mengajukan permintaan maaf kepada penggemar Swansea karena dia sempat berteriak ke arah penggemar Swansea. Pelatih asal Jerman itu mengakui dia meneriaki penggemar tersebut karena frustrasi dengan penampilan timnya.
“Dia meneriaki saya berkali-kali. Saya minta maaf karena sempat mengeluarkan reaksi satu kali. Ketika itu, saya mengingatkan diri sendiri bahwa saya manusia biasa dan bukan pelatih profesional yang bisa menerima segala hal setiap saat dan penggemar bisa melontarkan apapun yang mereka inginkan,” kata Klopp dilansir dari Mirror, Selasa.
Petugas keamanan sempat menenangkan Klopp ketika dia berteriak ke penggemar Swansea tersebut. Dia menerangkan telah melampiaskan rasa frustrasinya atas penampilan buruk timnya pada babak kedua setelah mendengar teriakan penggemar Swansea.
"Pada satu titik, saya mengatakan, 'tolong'. Dia tampaknya merasa senang karena tidak ada orang yang bisa melakukan sesuatu. Dia dalam posisi yang menguntungkan. Saya yakin saya bukan pelatih pertama (yang diteriakinya). Saya rasa dia pemegang tiket sepanjang musim," kata dia.
Kendati demikian, Klopp kembali menyatakan, dia tetap berada di posisi yang salah karena sudah bereaksi terhadap penggemar tersebut. Namun, menurut dia, dia tidak mengatakan sesuatu yang buruk kepada penggemar itu.
”Saya tidak mengatakan hal yang buruk. Saya hanya menunjukkan saya tidak terlalu senang dengan perkataannya sepanjang waktu," ujar Klopp.
Mantan pelatih Borussia Dortmund mengatakan penampilan the Reds membuatnya frustrasi. Dia juga menyatakan lebih kesal dengan performa buruk timnya dibandingkan hasil akhir yang memastikan Swasnsea meraih kemenangan kelimanya musim in.
Hasil ini juga telah rekor tak terkalahkan the Reds selama 18 pertandingan. The Reds tidak pernah terkalahkan sejak 28 Oktober silam, termasuk menjungkalkan Manchester City 4-3 di Stadion Anfield, Ahad (14/1).
"Hasil selalu menunjukkan penampilan. Kami tampil byruk malam ini, khususnya di babak pertama. Kami tidak bermain seperti yang kami inginkan," kata dia.
Kemenangan pada pekan ke-24 ini menjadi yang kelima bagi Swansea pada musim ini. Mereka penghuni posisi terakhir klasemen sementara dengan 20 poin, sementara Liverpool di posisi empat mengoleksi 47 poin.