REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian masih belum memeriksa oknum anggota Brigade Mobil (Brimob), Briptu AR yang diduga terlibat dalam insiden penembakan pada Sabtu (20/1) dini hari. Dalam insiden tersebut, seorang pria yang diketahui sebagai pengawal Prabowo Subianto, Fernando Wowor tewas.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal mengatakan, pemeriksaan itu belum dilakukan. Karena kondisi Briptu AR masih belum memungkinkan untuk diperiksa.
"Masih dirawat, kan diduga ada beberapa (luka) yang parah nanti ketika sudah bisa diambil keterangan penyidik pasti akan kita lakukan (pemeriksaan)," kata Iqbal di Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (23/1).
Kendati demikian, Iqbal memastikan proses penyelidikan akan terus berlangsung. Pemeriksaan pada Briptu AR dipastikan akan dilakukan saat kondisinya sudah memungkinkan untuk diperiksa. Sehingga fakta-fakta kejadian dapat diketahui dengan lengkap.
"Ini akan kita periksa ketika kondisinya normal, sehingga keterangannya valid, jangan sampai dipaksakan, keterangan tidak valid atau tidak fakta," tutur Iqbal.
Iqbal pun masih enggan menyampaikan kronologi kejadian secara lengkap. Ia beralasan, saat ini oknum brimob dan saksi yang diperiksa belum lengkap. Polresta Bogor yang menangani maslah ini, kata dia, sedang melakukan proses penyelidikan secara marathon dan rinci.
"Kita ungkap nanti ke ruang publik ketika ini sudah selesai," kata Iqbal memastikan.
Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun insiden penembakan itu diduga terjadi saat Briptu AR terlibat dalam keributan dengan seorang kader Partai Gerindra Fernando Wowor dan sejumlah rekannya di sebuah cafe di Bogor sekira pukul 02.00 WIB, Sabtu (20/1). Penembakan terjadi saat keributan tersebut terjadi. Fernando pun tewas dalam kejadian tersebut.
Sementara, Briptu AR juga masih menjalani perawatan intensif dari tim medis Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta karena diduga Ia juga sempat dikeroyok dal kejadian tersebut. Ia mengalami luka di bagian muka serta satu jari tangan bagian kirinya.