REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Bencana gempa bumi 6,1 SR yang berpusat di Lebak Banten Selasa (23/1) menyebabkan kerusakan rumah dan sarana umum lainnya di enam kecamatan Kabupaten Cianjur. Namun hingga kini petugas masih melakukan pendataan dan verifikasi data kerusakan di lapangan.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur menyebutkan, bencana tersebut mengakibatkan kerusakan di enam kecamatan yakni Tanggeung, Takokak, Pasirkuda, Sukaresmi, Cibinong, dan Pagelaran. "Hingga kini data masih belum berubah yakni ada enam kecamatan yang melaporkan kerusakan akibat gempa," ujar Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Sugeng Supriyatno kepada wartawan, Rabu (24/1).
Menurut dia, awalnya ada lima kecamatan yang melaporkan kerusakan. Namun berikutnya kata dia ada laporan kerusakan di Kecamatan Pagelaran yakni lima unit rumah warga rusak ringan.
Sementara itu di Kecamatan Tanggeung menyebabkan satu bangunan sekolah SMK Tanggeung mengalami rusak ringan. Selain itu ada delapan orang pelajar SMK tersebut yang terluka akibat tertimpa genting bangunan sekolah.
Selain itu di Kecamatan Tanggeung kata Sugeng dilaporkan ada tiga unit rumah yang mengalami kerusakan. Satu rumah diantaranya mengalami kerusakan berat di Desa Rawagede. Sementara satu unit rusak ringan di Desa Pagermaneuh dan satu lainnya rusak sedang di Kampung Kaum RT 01 RW 03 Desa Tanggeung.
Sugeng menambahkan, di Kecamatan Takokak gempa menyebabkan satu unit rumah warga rusak ringan. Rumah itu berada di di Kampung Sinarbakti RT 05 RW 01 Desa Waringinsari Kecamatan Takokak atas nama Muhayan.
Sementara di Kecamatan Pasirkuda ungkap Sugeng, gempa menyebabkan satu bangunan Puskesmas Pasirkuda rusak ringan. Di Kecamatan Sukaresmi gempa menyebabkan gedung kantor Kecamatan Sukaresmi rusak ringan. Terakhir di Kecamatan Cibinong dilaporkan satu unit rumah warga rusak ringan.
"Data ini masih terus diverifikasi petugas di lapangan," terang Sugeng. Penghimpunan data ini dilakukan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Cianjur.