Rabu 24 Jan 2018 19:40 WIB

Suriah Bantah Gunakan Senjata Kimia

Tudingan Prancis dan AS memiliki agenda terselubung.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Tim evakuasi bantuan dari Turki membawa korban serangan senjata kimia yang terjadi di kota Idllib, Suriah
Foto: AP
Tim evakuasi bantuan dari Turki membawa korban serangan senjata kimia yang terjadi di kota Idllib, Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pemerintah Suriah, pada Rabu (24/1), menepis tudingan Prancis dan Amerika Serikat (AS) yang menyebut Suriah masih menggunakan senjata kimia. Pemerintah Suriah mengatakan tudingan tersebut adalah sebuah kebohongan.

Kementerian Luar Negeri Suriah mengungkapkan tudingan yang dilayangkan AS dan Prancis memiliki agenda terselubung. Dalam konteks ini, menurut Suriah, AS dan Prancis berupaya menghalangi upaya untuk menemukan solusi serta jalan keluar terkait krisis di sana.

Kemudian terkait dugaan penggunaan senjata kimia, Suriah mengklaim selalu bersikap kooperatif terhadap penyelidikan.

"Suriah selalu menunjukkan kerja sama dan memberikan kondisi yang diperlukan untuk penyelidikan yang imparsial, objektif, dan profesional terhadap penggunaan senjata kimia," kata Kementerian Luar Negeri Suriah.