REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Mabes TNI kembali mengerahkan tim kesehatan ke Kabupaten Asmat, Papua, untuk mengobati masyarakat di kawasan tersebut yang terserang penyakit campak dan gizi buruk. Tim kesehatan yang dikerahkan tercatat 54 orang terdiri atas lima dokter spesialis, 13 dokter umum, dua dokter gigi, dan sisanya perawat.
Kapendam XVII Cenderawasih Kol Inf M Aidi di Jayapura, Jumat (26/1) mengatakan, tim kesehatan itu bertugas untuk membantu memulihkan kesehatan masyarakat dengan cara mendatangi kampung-kampung di Kabupaten Asmat.
"Belum dipastikan sampai kapan mereka bertugas namun estimasinya selama 9-12 bulan," katanya, seraya menambahkan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan maka tim kesehatan akan mendatangi mereka secara bertahap.
Selain mengerahkan tim kesehatan, Mabes TNI juga membawa bantuan makanan tambahan dan bantuan lainnya. Aidi mengatakan, Mabes TNI sebelumnya sudah mengerahkan tim dokter ke Asmat, namun delapan orang lainnya sempat ditarik dan dikirim ke Kampung Pedam, Kabupaten Pegunungan Bintang pascaadanya laporan tentang kematian balita akibat campak dan gizi buruk.
Namun tim kesehatan sudah ditarik kembali setelah sebelumnya melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap masyarakat di Pedam, katanya. Aidi melanjutkan, data yang diterimanya terungkap dari 23 distrik yang ada di Kabupaten Asmat tercatat 117 kampung yang sudah dilayani dengan jumlah anak sebanyak 12.398 orang.
Anak yang mengalami campak tercatat 646 orang dan gizi buruk 114 anak yang tersebar di 13 distrik. Kasus campak terbanyak terjadi di Distrik Sirets 220 kasus dan Distrik Pulau Tiga 147 kasus, sedangkan gizi buruk di Distrik Suru suru 62 kasus, Distrik Des Koumur 15 kasus serta Distrik Fayit dan Sawaerma masing masing 13 kasus.