REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan komitmennya dalam membendung upaya legalisasi lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). Namun, Bambang juga membutuhkan dukungan masyarakat agar tidak ada legalisasi LGBT, apalagi pernikahan sejenis.
Hal itu dikatakan Bamsoet saat menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan Majelis Bin Yahya pimpinan Habib Usman bin Yahya di Cisarua Bogor. Legislator Golkar itu mengatakan, LGBT merupakan perilaku yang menyimpang dari ajaran agama dan melawan kodrat.
"Allah SWT telah menciptakan mahkuknya berpasang-pasangan. Ada laki-laki dan wanita. Ada jantan dan betina," ujar, Bamsoet dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (28/1).
Bamsoet yang hadir di acara itu untuk mewakili Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menambahkan, pengaruh LGBT menjadi ancaman serius bagi moral bangsa. Dia juga mengatakan hal ini menjadi tanggung jawab bersama. Pada kesempatan itu juga mengajak kalangan kiai, habaib dan ulama untuk ikut menyuarakan kesejukan jelang Pilkada 2019 ataupun Pemilu 2019.
"Saya meminta seluruh jemaah Majelis Bin Yahya mengambil peran untuk menciptakan dan menjaga suasana pesta demokrasi menjadi pesta rakyat yang menggembirakan," pinta Politikus Partai Golkar.
Bamsoet mengatakan, kontestasi politik tak perlu disertai kegaduhan. Karena itu dia meminta semua pihak termasuk elite politik untuk memberi contoh. "Jangan ada kegaduhan yang tak perlu agar pemerintah bisa bekerja dengan baik dalam memberikan sebesar-besarnya kesejahteraan pada masyarakat," tegasnya.