REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekretaris Jenderal PBNU, Helmy Faishal Zaini menjenguk KH Umar Basri alias Kiai Emon, yang korban pemukulan oleh seorang tak dikenal di Pesantren Al-Hidayah, Bandung di Rumah Sakit Al-Islam Bandung pada Senin (29/1). Helmy membawa pesan dari pimpinan PBNU untuk memberikan dukungan moral terhadap keluarga Kiai Emon.
Pada kesempatan itu, Ikut mendampingi menjenguk Kiai Emon, Ketua PCNU Kabupaten Bandung KH Asep Jamaluddin, Ketua PAC Ansor Cicalengka, Iwan Ismail dan jajaran pengurus PCNU Kabupaten Bandung.
"Saya membawa pesan dan amanat dari Rais Aam dan Ketua Umum PBNU menyampaikan duka yang mendalam sekaligus agar keluarga bersabar menghadapi cobaan ini," ujar Helmy dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (29/1).
Helmy mengatakan bahwa PBNU juga terus menjalin komunikasi aktif dengan aparat keamanan agar mengusut tuntas kasus pemukulan terhadap Kiai Emon. Menurut dia, pengungkapan motif pemukulan sangat penting dilakukan agar jelas duduk permasalahannya.
"Saya terus berkomunikasi dengan Kapolri dan meminta agar kasus ini diusut dengan tuntas, termasuk motif dan juga latar belakang alasan pemukulan tersebut. Kita harus benar-benar telusuri akar dan latar belakang motif pemukulan tersebut," katanya.
Kendatipun demikian, Helmy mengimbau kepada masyarkat, khususnya warga nahdliyin untuk tetap tenang dan menghormati proses hukum yang sedang berlangsung. "Kita jaga kondusivitas. Kita hormati proses hukum. Kita percayakan sepenuhnya kepada aparat keamanan agar persoalan pemukulan ini tuntas," kata Helmy.