REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak me-reshuffle sejumlah pimpinan Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah. Menurutnya reshuffle tersebut merupakan agenda rutin yang bisa terjadi.
Menurut Dahnil, keputusan reshuffle itu didapat dari hasil pertemuan rutin Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah karena dinilai tidak aktif dalam organisasinya. "Ya agenda rutin saja, yang gak aktif ya di-reshuffle. Yang gak aktif di-reshuffle begitu aja," kata Dahnil saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Selasa (30/1).
Dahnil me-reshuffle Wakil Bendahara Abror Parinduri, Wakil Bendahara Nugroho Noto Susanto, Ketua Hubungan Luar Negeri Muhammad Fakhruddin, Sekretaris Dakwah dan Pengkajian Agama Marjuki.
Sementara itu, Sekretaris Jendral Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Irfannusir Rasman mengatakan, reshuffle ini merupakan amanat tanwir yang diselenggarakan di Palangkaraya. "Jadi memang kemarin ada beberapa orang yang kami reshuffle. Tanwir mengamanatkan yang kira-kira kurang aktif itu di-reshuffle gitu," katanya.
Irfannusir menambahkan, reshuffle itu merupakan hal yang biasa saja. Karena dilihat dari keaktifan pengurus, yang kurang aktif diganti tidak dihilangkan hanya direposisi. "Yang kurang aktif direposisi tapi tetap di pengurus PP, tapi cuma nanti mungkin di anggota bidang," kata dia.
Selama masa kepemimpinannya Dahnil telah dua kali melakukan reshuffle. Reshuffle jilid pertama korbannya antara lain, Sekjen PP Pemuda Muhammadiyah Syahar Alrif, Ketua Hukum HAM dan Advokasi Ahmad Labib, Ketua Ekonomi dan Kewirausahaan Lia Kian, Ketua Dakwah dan Pengkajian Agama Muharar Iqbal.
Lalu, Ketua Organisasi dan Keanggotaan Mora Harahap, Ketua Pendidikan dan Kaderisasi Nugroho Notosusanto, Sekretaris Hukum HAM dan Advokasi Afif Rosadiansyah, dan Sekretaris Pendidikan dan Kaderisasi Abror Parinduri. Mereka yang diganti Dahnil ini sebagian besar adalah formatur yang terpilih pada Muktamar Pemuda Muhammadiyah di Padang.