REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyiapkan arena menonton bersama gerhana bulan total (GBT). Menonton bersama juga bisa dilakukan melalui media sosial yang disiarkan BMKG.
Pada Rabu (30/1) petang-malam, bulan akan mengalami penampakan langka secara bersamaan yaitu supermoon, bluemoon, dan bloodmoon. "Kami menyiapkan tempat untuk umum guna menyaksikan GBT langka kali ini, yaitu di Dermaga Hati, Pantai Ancol," kata Dwikorita kepada wartawan di Jakarta, Rabu (31/1).
Dia mengatakan BMKG juga menyiarkan secara langsung peristiwa yang terjadi di setiap 150 tahun itu lewat jalur Youtube, Twitter, Facebook, laman resmi bmkg.go.id dan lainnya. Gerhana itu akan mengalami puncaknya pada pukul 20.29 WIB dan berlangsung selama 70 menit. Durasi itu termasuk terlama untuk gerhana bulan total.
Penayangan GBT secara langsung dengan banyak jalur itu, kata dia, sebagai upaya rekayasa untuk mengurangi kemacetan lalu lintas akses ke laman BMKG. BMKG memiliki pengalaman lamannya mengalami peladen mati saat menayangkan gerhana matahari total pada 2016 sehingga saat itu sulit diakses publik.
Dia mengatakan kegiatan menonton bareng itu memberi alternatif kepada masyarakat di daerah lain menyaksikan GBT dari kawasan lain. Alasannya, terdapat kemungkinan suatu daerah tidak bisa menyaksikan GBT karena cuaca tidak cerah sehingga perlu disajikan tayangan lewat berbagai channel BMKG di dunia maya.
BMKG, kata dia, juga menyiapkan titik pengamatan GBT di Makassar yang dapat diakses publik. Dwikorita berharap masyarakat dapat menyaksikan fenomena GBT langka itu sekaligus memanfaatkan kesempatan itu sebagai sarana pembelajaran.
Dia juga mengajak para periset untuk ikut menyaksikan dan meneliti fenomena langka GBT pada awal tahun ini.