Rabu 31 Jan 2018 15:17 WIB

Paus Kirim Tim Investigasi Kasus Pelecehan Seksual ke Cile

Seorang uskup Cile dilaporkan melindungi pendeta yang pernah melakukan pelecehan.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Paus Fransiskus
Foto: EPA/Alesasandro Di Meo
Paus Fransiskus

REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Paus Francis mengirim tim investigasi dari Vatikan untuk menyelidiki kasus pelecehan seksual di gereja Cile. Seorang uskup Cile, Juan Barros dilaporkan telah melindungi seorang pendeta yang pernah melakukan aksi pelecehan.

Sebuah pertanyaan yang dikeluarkan Vatikan pada Selasa (30/1) menyatakan Paus menunjuk Uskup Agung Charles Scicluna dari Malta untuk melakukan penyelidikan atas dugaan tersebut. Uskup Scicluna terkenal setelah mengadili sejumlah kasus di tubuh Vatikan dari 2002 sampai 2012.

"Uskup Scicluna pergi ke negara itu untuk mendengarkan mereka yang ingin memberikan informasi yang mereka miliki," ujar pernyataan itu, dikutip BBC.

Saat mengunjungi Cile beberapa waktu lalu, Paus menyempatkan diri bertemu dengan korban pelecehan seksual pendeta. Ia sempat menyatakan keyakinannya Uskup Barros tidak bersalah dan telah menjadi korban fitnah.

"Jika saya melihat bukti yang melawan Uskup Barros, maka saya akan berbicara, tapi tidak ada satu bukti pun yang melawannya, itu semua fitnah, apakah itu jelas?" kata Paus.

 

Paus Francis Minta Maaf Soal Pelecehan Seksual Gereja Cile

Kardinal Sean O'Malley dari Boston, seorang penasihat utama paus, menuduh Paus telah menyakiti korban pelecehan dengan kata-katanya itu. Beberapa korban Karadima mengadakan sebuah konferensi pers yang mengatakan pernyataan Paus telah menyinggung dan tidak dapat diterima.

Paus kemudian meminta maaf atas komentarnya itu. Sejumlah kritikus bersikeras, penobatan Barros sebagai uskup harus ditinjau ulang oleh Paus.

Uskup Barros tidak dituduh melakukan pelecehan seksual, tetapi ia melindungi pendeta lain, yaitu Fernando Karadima yang dilaporkan telah melecehkan anak laki-laki. Karadima dituduh melakukan pelecehan terhadap beberapa anak laki-laki di Santiago sejak 1980-an.

Vatikan telah menyatakan Karadima bersalah dan menjatuhkannya dengan hukuman penebusan dosa dan berdoa seumur hidup. Namun pria itu tidak menghadapi tuntutan pidana di Cile.

Paus mendapatkan banyak kritik setelah Uskup Barros diumumkan sebagai uskup Osorno di Cile selatan pada 2015 meskipun mendapat tentangan keras. Kritik tajam atas peristiwa ini masih menghampirinya saat ia melakukan kunjungan ke negara tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement