Rabu 31 Jan 2018 17:31 WIB

Nelayan Pesisir Selatan Sumbar Dibangunkan Rumah Gratis

100 rumah gratis akan dibangun di tiga titik.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
KUDA PANTAI PADANG. Anak-anak menunggangi seekor kuda yang disewakan di kawasan pantai Purus, Padang, Sumbar, Senin (29/4).
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
KUDA PANTAI PADANG. Anak-anak menunggangi seekor kuda yang disewakan di kawasan pantai Purus, Padang, Sumbar, Senin (29/4).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Sebanyak 100 rumah gratis akan dibangun untuk nelayan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat pada tahun 2018 ini. Keseratus rumah tersebut tersebar di tiga titik, yakni 50 unit di Batang Kapas, 25 unit di Muaro Kalis, dan 25 unit rumah di Kawasan Mandeh.

Program pembangunan rumah gratis ini merupakan salah satu prioritas pembangunan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan yang sudah dimulai pada tahun 2017 lalu. Hingga saat ini, sudah terbangun 70 unit rumah gratis untuk nelayan. Rinciannya, 50 unit rumah sudah terbangun di Painan dan 20 unit lainnya di Batang Kapas.

Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni menyebutkan, pembangunan rumah gratis untuk nelayan merupakan salah satu prioritasnya lantaran daerahnya merupakan sentra industri perikanan. Selain untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan, pembangunan rumah untuk nelayan juga untuk menata infrastruktur di kawasan pesisir. Apalagi, Pesisir Selatan sedang bersolek untuk nenawarkan investasi pariwisata di Mandeh.

"Awalnya Mandeh tidak dipilih sebagai lokasi rumah gratis. Tapi karena Mandeh menjadi unggulan pariwisata, kondisi rumah nelayan juga menjadi perhatian," kata Hendrajoni, Rabu (31/1).

Hendrajoni menargetkan, kawasan Mandeh nantinya akan lebih rapi dengan adanya pasar modern, lokasi parkir yang nyaman, rumah toko (ruko), pelabuhan pariwisata, dan pelabuhan perikanan. Pemkab Pesisir Selatan juga sedang merampungkan pembangunan jalan penghubung Kota Padang dan Mandeh di Pesisir Selatan yang menelan anggaran Rp 100 miliar. Hingga saat ini, baru 8 km jalan yang terbangun.

"Karena APBD terbatas, kita upayakan bantuan dari pemerintah pusat. Hasil beberapa kali ke kementerian, kita mendapat respon positif," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement