REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sekitar pukul 18.30 gerhana bulan berdasarkan pantauan di Taman Ismail Marzuki (TIM), dimulai. Pada saat itulah, sebagian pengunjung yang telah mendaftar dan diberi cap di tangan mereka mengantre menggunakan teropong untuk melihat gerhana bulan lebih jelas.
Antrean cukup panjang terjadi di teropong-teropong yang telah disediakan pihak TIM. Pengunjung yang telah menunggu sejak 15.00 WIB mulai memenuhi teropong-teropong tersebut.
Sampai pukul 19.19 wib, langit cerah dan bulan bisa dilihat dengan jelas baik melalui teropong ataupun dengan mata telanjang. Akan tetapi, satu menit kemudian awan cukup besar mulai menutupi bulan tersebut. Pengunjung yang telah mengantre teropong terpaksa menunggu hingga bulan terlihat lagi.
Seorang pengunjung asal Bogor bernama Iskandar (56) tampak telah selesai melihat melalui teropong. Ia berdiri di samping teropong nomor tujuh menanti keluarganya yang lain untuk mendapat giliran melihat gerhana bulan. "Iya tadi saya sudah lihat. Ini sekarang anak-anak saya belum," kata Iskandar, pada Republika.
Akan tetapi, Iskandar sedikit kecewa lantaran tidak bisa melihat jelas meskipun melalui teropong. Menurutnya, penampakan fenomena gerhana bulan sama saja apabila dilihat dengan teropong atau mata telanjang. "Tadi enggak begitu jelas sih. Sama Saja mau dilihat pakai teropong atau enggak," ujar dia.
Pengalaman berbeda dirasakan Siana (50). Ia bersama enam anggota keluarganya sengaja menyempatkan waktu untuk melihat fenomena langka tersebut. Ia mengungkapkan bisa melihat jelas gerhana bulan melalui teropong meskipun hanya sebentar. "Tadi kelihatan sih, warnanya oranye agak merah gitu, ya," kata dia.
Meskipun demikian, Siana sedikit kecewa karena gerhana bulan tertutup awan sehingga ia tidak bisa lama-lama melihat bagaimana proses bulan tertutup. "Tadi baru lihat sebentar terus ketutup awan. Harus nunggu lagi sampai awannya hilang," kata dia.
Selama rentang waktu 19.20 WIB hingga 19.46 WIB gerhana bulan sempat terlihat beberapa kali namun kembali tertutup awan cukup lama. Setiap kali sinar bulan sedikit muncul para pengunjung yang telah menunggu gerhana langsung bersorak senang. Sementara, ketika sinar bulan kembali tertutup awan para pengunjung sontak bersorak kecewa.
Sekitar pukul 20.00 WIB, sejumlah pengunjung terlihat beranjak pulang. Akan tetapi, banyak pengunjung yang masih terus berdatangan memadati halaman planetarium Taman Ismail Marzuki.