Kamis 01 Feb 2018 19:39 WIB

Australia Bolehkan Murid Panggil Langsung Nama Gurunya

Advokat yakin memanggil guru dengan namanya menciptakan hubungan lebih pribadi.

Pelajar Kelas 7 di Woodville Gardens dengan guru yang mereka panggil dengan nama Kelly.
Foto: ABC
Pelajar Kelas 7 di Woodville Gardens dengan guru yang mereka panggil dengan nama Kelly.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Guru-guru di negara bagian Australia Selatan mengizinkan para siswanya memanggil mereka hanya dengan namanya, karena beberapa sekolah tidak lagi menggunakan sebutan gelar atau nama keluarga.

Para advokat yang mendukung langkah ini yakin jika memanggil guru langsung dengan namanya maka akan menciptakan hubungan yang lebih pribadi, menghilangkan batasan bahasa, dan menempatkan siswa dalam posisi yang lebih baik untuk bertanggung jawab atas kegiatan belajar mereka sendiri, serta merasa lebih percaya diri untuk bertanya pada orang dewasa.

Mereka juga mengatakan jika sebutan gelar tidak serta merta menunjukkan rasa hormat. "Menghormati bukanlah satu cara, rasa hormat itu ditunjukkan, bukan diasumsikan, di semua lapisan masyarakat," kata Sue Charleston, kepala sekolah dasar di Rockyville School, Australia Selatan.

"Soal gagasan penghormatan ini saya sangat kuat, karena cenderung digunakan sebagai alasan untuk menggunakan panggilan formal."

"Tapi dari pengalaman saya mengajar 18 tahun, tidak ada kaitan antara masalah disiplin dengan memanggil guru dan pendidik menggunakan nama depan mereka."

Murid-muridnya memanggilnya Sue dan dia yakin telah membuat mereka menjalin hubungan dengan dirinya. "Saya merasa memposisikan diri sebagai seorang yang sama-sama belajar seperti murid-murid, bukannya yang memegang semua ilmu pengetahuan," kata Sue.

"Saya rasa menghapus jarak sosial ini membantu saya lebih mudah didekati siswa, dan sebagai seorang pemimpin hal ini sangatlah penting."

Seorang siswa sedang mengacungkan tangannya
Suasana kelas di Renmark West Primary School, dimana anak-anak tak lagi memanggil guru dengan sebutan gelar. ABC Riverland: Catherine Heuzenroeder

Membangun hubungan yang disesuaikan

Terobosan dari cara pemanggilan guru secara tradisional juga telah diterapkan di Sekolah Dasar Lobethal Adelaide Hills selama bertahun-tahun. Kepala sekolah Toni Burford mengatakan para guru dapat memilih untuk dipanggil dengan nama depan mereka, nama panggilan, atau julukan singkat, seperti Bec atau Mr.D, atau tetap berpegang pada cara konvensional dengan penyebutan gelar, seperti Mrs [Ibu] Robinson.

"Ketika saya sekolah, kita tidak berani memanggil guru dengan nama depan mereka atau jika kita mengetahuinya, kita hanya berbisik-bisik ," kata Toni.

"Tapi pendekatan untuk membangun hubungan dengan siswa menjadi sangat penting, kita tahu sebuah nama atau gelar belum tentu membangun rasa hormat dan kepercayaan dari para siswa."

"Kami menghabiskan banyak waktu di sekolah untuk membangun hubungan positif, memberikan pelajaran sesuai masing-masing siswa, serta menanggapi kebutuhan mereka secara individual."

Di beberapa sekolah negeri di negara bagian lain, memanggil nama depan menjadi pilihan, sementara yang lainnya telah melakukannya bagi semua staf pengajar. "Saya tidak akan mengatakan kita sendirian. Ada banyak sekolah lain yang sudah menerapkanya, ini hanyalah berevolusi," ujar Toni yang juga mengatakan memanggill guru dengan nama depan lebih banyak dilakukan di sekolah-sekolah dasar, ketimbang di sekolah menegah.

Seorang anak memegang pinsil dan sedang mengisi tugas sekolah
Pemanggilan nama tidak terlalu menakutkan seperti pemanggilan gelar bagi anak-anak migran. ABC Riverland: Catherine Heuzenroeder

Gelar formal masih disukai di beberapa sekolah

Namun banyak sekolah masih memegang penyebutan dengan gelar formal. Dari enam sekolah yang dihubungi di wilayah Riverland, Australia Selatan, tidak ada yang mengizinkan memanggil guruu dengan nama depan mereka. Namun, beberapa di antaranya memperbolehkannya untuk memanggil petugas sekolah lainnya dan staf administrasi.

Toni mengatakan pemanggilan nama yang lebih santai mencerminkan perubahan norma dan hubungan sosial antara staf dan siswa di luar sekolah. "Untuk memanggil seseorang dengan nama depan mereka melihat mereka di lapangan sepakbola atau saat berada di sekolah tidaklah akan menambah apapun," katanya.

Kedua guru yang diwawancarai setuju jika akan ada beragam tanggapan dari guru, siswa, dan orang tua soal memanggil dengan nama depan. "Terkadang para siswa merasa akan mendapat masalah, jadi mereka harus mempraktikkannya beberapa kali," kata Ms Charleston.

Departemen Pendidikan dan Pengembangan Anak (DECD) di Australia Selatan tidak memiliki kebijakan yang ditetapkan soal aturan pemanggilan nama guru.

Simak beritanya dalam bahaa Inggris disini.

 

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/studi-nad-inovasi/panggil-langsung-nama-guru/9383492
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement