Ahad 04 Feb 2018 16:47 WIB

Ratusan DKM Ikuti Kajian Program Memakmurkan Masjid

Sangat penting dari masjid melahirkan sesorang yang bisa mengambil kebijakan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Masjid Trans Studio Bandung (Ilustrasi)
Foto: skyscrapercity.com
Masjid Trans Studio Bandung (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ratusan DKM dan pengurus masjid di Jabar mengikuti kajian program memakmurkan masjid di Masjid Trans, Ahad (4/2). Saat ini, fungsi masjid tidak hanya sebagai tempat shalat, tapi juga tempat untuk mencerdaskan umat.

Sekretaris Yayasan Harapan Bangsa Indonesia Madani (HaBIM), Ari Attobari menyebutkan, yang hadir dalam kajian tentang memakmurkan masjid itu adalah pengurus masjid dari berbagai daerah di Jabar. Di antaranya dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Cimahi, Kuningan, dan Purwakarta.

"Alhamdulillah, pengurus masjid dan masyarakat cukup antusias dengan kajian soal masjid ini. Mereka, rata-rata tahunya dari undangan yang disebar di Medsos," ujar Ari yang menjabat juga sebagaiKetua Panitia Kajian Masjid Bersih dan Makmur kepada Republika.co.id.

Ari menjelaskan, program memakmurkan masjid ini, merupakan kerja sama antara Yayasan HaBIM dengan Yayasan Masjid Nusantara. Program ini, merupakan satu rangkaian kegiatan yang bekerlanjutan.

"Program mekamurkan masjid ini urgent karena DKM dan pengurus masjid harus terus diedukasi agar masjidnya bersih dan makmur," katanya. Bahkan, tak hanya DKM atau pengurus saja yang dimotivasi untuk memakmurkan masjid. Karena, kewajiban memakmurkan masjid ini harus dilakukan juga oleh semua masyarakat muslim.

"Melalui program ini, kami terus memotivasi semua muslim agar mau ikut serta memakmurkan masjid," katanya. Dalam kajian kali ini, panitia mengangkat dua tema. Yakni, manajemen masjid kekinian dan masjid makmur.

Ari menilai, kedua tema tersebut karena masyarakat biasanya berpikir sederhana. Masjid bisa makmur kalau ada dana tersedia. Padahal, tak selamanya seperti itu. Oleh karena itu, panitia mengundang DKM dari Masjid Daarut Tauhid (DT) yang sudah terbukti masjidnya makmur.

"Ke depan kami akan membuat program berkelanjutan ekonomi. Kami ingin, masjid jadi pusat perekonomian umat islam agar bisa tumbuh dengan baik," kata Ari. Dia berharap. hal itu bisa menjadi solusi permasalahan warga di masyarakat termasuk untuk menyelesaikan masalah sosial.

Menurut Ketua DKM DT, Agus Mubarok, fungsi masjid bukan hanya untuk shalat. Tapi, untuk mencerdaskan umat dari sisi politik pun boleh. Karena, Rasulullah SAW mengajarkan umat Islam harus cerdas dan jujur. "Sangat penting dari masjid melahirkan sesorang yang bisa mengambil kebijakan," katanya.

Selain itu, kata dia, masjid harus memiliki fungsi dakwah dan sosial. Apalagi, saat ini semua masyarakat bisa berdakwah dengan mudah. Misalnya, dengan mengandalkan Hp untuk dakwah. "Jadi dakwah harus inovatif. Masjid harus tempat dakwah untuk mencerdaskan," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement