Senin 05 Feb 2018 09:06 WIB

Hujan Semalaman, Bendung Katulampa Siaga I

Masyarakat di bantaran aliran Sungai Ciliwung diminta waspada.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Andri Saubani
  Tinggi muka air (TMA) Bendung Ciliwung Katulampa, Bogor, naik hingga 220 centimeter atau berstatus siaga satu pada Senin (5/2) pukul 08.30 WIB.
Foto: Dokumen Kepala Jaga Bendung Katulampa.
Tinggi muka air (TMA) Bendung Ciliwung Katulampa, Bogor, naik hingga 220 centimeter atau berstatus siaga satu pada Senin (5/2) pukul 08.30 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sejak Ahad (4/2) sekira pukul 22.00 WIB hingga Senin (5/2) pagi, Bogor dan sekitarnya diguyur hujan dengan intensitas ringan sampai tinggi. Kondisi ini menyebabkan tinggi muka air (TMA) Bendung Ciliwung Katulampa, Bogor, naik hingga 220 centimeter atau berstatus Siaga I.

Kepala Jaga Bendung Katulampa, Andi Sudirman, menjelaskan, status tertinggi ini dialami Bendung Katulampa sejak pukul 08.30 WIB. "Dengan debit 514,656 meter kubik per detik," tuturnya saat dikonfirmasi Republika.co.id, Senin (5/2).

Sampai saat ini, Andi menjelaskan, hujan dengan intensitas rendah sampai tinggi masih mengguyur sekitaran Bendung Katulampa. Oleh karena itu, pihaknya terus bersiaga, mengantisipasi kenaikan TMA yang diprediksi akan terus terjadi sampai hujan reda.

Kenaikan TMA Bendung Katulampa mulai terjadi pada pukul 00.40 WIB, dari 70 centimeter dengan status Siaga IV menjadi 90 centimeter atau Siaga III. Kondisinya saat itu, Bogor tengah gerimis. TMA semakin tinggi sampai menyentuh 110 centimeter pada 01.00 WIB.

Setelah itu, Andi menjelaskan, TMA sempat mengalami penurunan menjadi 70 centimeter atau kembali Siaga IV pada 03.00 WIB. Sejam kemudian, naik lagi hingga 80 centimeter dengan status Siaga III sampai 150 centimeter pukul 07.55 WIB.

Andi menganjurkan, masyarakat Bogor untuk terus waspada dengan kenaikan TMA ini. "Terutama untuk mereka yang tinggal di pinggiran bantaran aliran Sungai Ciliwung seperti Katulampa, Sukasari, Baranangsiang, Sempur dan Bantarjati," tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement