Senin 05 Feb 2018 16:06 WIB

Di Agast, ini Fokus Tim NU Peduli Kemanusiaan

Agast merupakan salah satu distrik dengan penderita gizi buruk dan campak.

Red: Agung Sasongko
Tim NU Peduli Kemanusiaan di Agast, Asmat.
Foto: Istimewa
Tim NU Peduli Kemanusiaan di Agast, Asmat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Korban wabah campak dan gizi buruk yang tengah melanda Kabupaten Asmat, Provinsi Papua kian bertambah. Menurut laporan medis kabupaten Asmat, tercatat 79 anak dikabarkan meninggal dunia sampai tanggal 29 Januari 2018 pukul 06.00 WIT.

Musibah ini menimpa 23 distrik (kecamatan) yang mencakup 224 kampung (desa). Jumlah penderita campak juga kian meningkat sampai angka 646 jiwa, sedangkan penderita gizi buruk mencapai 144 jiwa.

Menanggapi musibah itu, tim NU peduli kemanusiaan bergegas turun lapangan di distrik Agast, Kabupaten Asmat. Agast merupakan salah satu distrik yang  penderita gizi buruk dan campak memperihatinkan.

Di lokasi Agast, tim peduli kemanusiaan disambut hangat oleh PCNU Kabupaten Asmat dan juga sesepuh kampung Syuru. “Kami bersama sesepuh adat penduduk lokal menyambut baik kehadiran tim NU peduli kemanusiaan. Ini merupakan bentuk kepeduliaan NU terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) yang menimpa daerah kami”, terang Kiai Nur Kholis, ketua PCNU Asmat dalam siaran pers, Senin (5/2).