Selasa 06 Feb 2018 11:39 WIB

Jakarta Siaga Banjir Sampai 16 Februari

Kondisi cuaca ekstrim di Jabodetabek akan berlangsung hingga 16 Februari

Rep: Fergi Nadira/ Red: Bilal Ramadhan
Suasana kondisi Kali Ciliwung di kawasan Cililitan, Jakarta, Senin (5/2) malam. Banjir yang merendam kawasan tersebut akibat luapan Kali Ciliwung yang merupakan kiriman dari Bendung Katulampa, Bogor.
Foto: Republika/Mahmud Mahyudin
Suasana kondisi Kali Ciliwung di kawasan Cililitan, Jakarta, Senin (5/2) malam. Banjir yang merendam kawasan tersebut akibat luapan Kali Ciliwung yang merupakan kiriman dari Bendung Katulampa, Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, kondisi cuaca ekstrim yang melanda Bogor, Jakarta, dan sekitarnya masih akan berlangsung hingga 16 Februari mendatang. Selama masa itu, Pemprov DKI Jakarta akan terus meningkatkan kesiagaan.

(Baca: Warga Manggarai dan Tebet Korban Banjir Mengungsi di Trotoar Jalan)

"Menurut proyeksi BMKG, ini diproyeksikan cuaca seperti ini bisa sampai 16 Februari. Jadi posisi kita harus bersiaga sampai 16 Februari mungkin lebih dari itu, mungkin bisa lebih awal," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (6/2).

Hingga semalaman, Anies terus memantau kondisi terkini pintu air Manggarai. Sampai kira-kira pukul 1 dini hari tadi, pintu air Manggarai, kata Anies mencapai puncaknya yakni 900 sentimeter.

"Dan saya tunggu di situ sampe stabil kira-kira jam dua, lalu pintu air Ciliwung lama dibuka jam 2 pagi. Dari 150 menjadi 175 sentimeter. Dan alhamdulillah angkanya stabil," ujarnya.

Melalui pantauan tim sampai pukul enam pagi, air mulai menyurut ke angka 895 sentimeter sampai 870 sentimeter. Menurutnya, puncak dari luapan air sungai Ciliwung sudah terjadi. Anies bersama tim nya terus memastikan seluruh pompa di muara berjalan dengan baik dan bekerja sebagaimana mestinya.

"Seluruh tim kita di 11 titik sepanjang sungai ciliwung di DKI berjaga hingga saat ini. Jadi teman-teman semua kerja. Bahkan ada seorang ibu yang merupakan salah satu petugas tanggung jawab di pintu manggarai yang sampai jam ini belum tidur dari pagi. Saya tinggalkan tempat itu. Sampai setengah 3 pagi dia masih on. Sampai saat ini saya perjalanan kesini, dia masih berikan kabar," ujar Anies.

Anies mensyukuri puncak ketinggian air yang telah dilalui. Meskipun begitu, ia selalu memastikan proses penyurutannya berjalan dengan baik. Adapun korban, jika bicara efek dari kejadian tersebut, Anies menyebutkan totalnya di Jakarta ada 140 RT dan 48 RW yang terimbas langsung.

Jumlah pengungsi sampai dengan tadi Selasa (6/2) pagi pukul 6 berjumlah 6.532 jiwa dari wilayah Jakarta Timur 2632 jiwa dan Jakarta Selatan 3900 jiwa. Dari pantauan sampai dengan pagi tadi, kebutuhan para pengungsi, yaitu menyangkut tempat untuk mengungsi, kemudian selimut alas tidur, dan makanan sudah terpenuhi dengan baik.

"Sambil juga kita pantau mudah-mudahan air di lingkungan mereka bisa segera surut. Pompa mobile juga semuanya siap," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement