REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) terus mengoptimalkan salah satu area rekreasi edukasi berupa mini agrowisata di Jalan Pagesangan, Surabaya. Pemkot Surabaya saat ini membuka mini agrowisata ini secara umum setiap hari. Padahal, sebelumnya mini agrowisata tersebut hanya dibuka weekday saja.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Joestamadji, mengungkapkan mini agrowisata ini sengaja dibuka pada hari libur karena melihat animo masyarakat yang semakin tinggi dalam belajar sekaligus berwisata. Agrowisata ini, kata dia, sengaja dibuat untuk masyarakat khususnya para pelajar yang ingin mendalami dunia pertanian, peternakan dan perikanan.
"Harapannya agar masyarakat lebih mengenal, mengerti, dan mengetahui cara bercocok tanam, beternak dan budidaya ikan," kata Joestamadji di Surabaya, Rabu (7/2).
Joestamadji menjelaskan, mini agrowisata tersebut pada Senin-Jumat, dibuka mulai pukul 08.00 WIB - 14.00 WIB. Sedangkan pada hari libur, atau Sabtu dan Minggu, tempat rekreasi edukasi itu dibuka mulai pukul 09.00 WIB - 15.00 WIB.
Di tempat tersebut, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan khas sebuah perkebunan yang hadir di tengah perkotaan. Berbagai jenis tanaman tersedia di sini, mulai dari tanaman toga, anggrek, hingga berbagai jenis sayuran. Selain itu, berbagai hewan juga terdapat di tempat ini, seperti kelinci, ayam kalkun, kambing, burung hantu dan ikan.
Menariknya, ditempat ini terdapat sebuah kolam ikan terapi yang terbuat dari saluran air. Lokasinya terdapat di antara kedua sisi jalan utama mini agrowisata. Kolam ikan terapi sengaja dibuat untuk memanjakan para pengunjung yang ingin melakukan terapi ikan.
Pengunjung mini agrowisata ini relatif terus meningkat dari tahun ke tahun. Biasanya mereka adalah siswa-siswi Play Group, TK, dan SD yang belajar tentang pembibitan, penanaman pohon, beternak ayam, kelinci, dan ikan. "Mereka akan didampingi oleh petugas," ujar Joestamadji
Sementara itu, Anzir, salah satu petugas pendamping mini agrowisata menjelaskan sarana rekreasi edukasi itu memang diperuntukkan untuk masyarakat umum khususnya bagi anak-anak sekolah. Pengunjung di tempat ini, nantinya akan ditemani oleh petugas pendamping yang akan memandu untuk menjelaskan berbagai macam jenis tanaman dan cara-cara pembibitan.
Kemarin juga banyak anak-anak sekolah yang berkunjung untuk belajar ke sini dan respons masyarakat juga sangat antusias. "Di sini, bisa menjadi tempat edukasi sekaligus berwisata," ujar Anzir.
Menurutnya, untuk instansi atau sekolah yang ingin berkunjung ke mini agrowisata itu harus mengajukan surat permohonan terlebih dahulu. Surat yang diajukan dimaksudkan untuk menentukan tanggal kunjungan. "Nanti di sini akan kami pandu. Tujuannya, agar mereka lebih mengetahui manfaat tanaman," kata Anzir.
Warga Kota Surabaya, lanjut Anzir, juga bisa mengajukan permohonan bibit tanaman. Masyarakat sebelumnya bisa melakukan pengajuan melalui surat terlebih dahulu sesuai dengan prosedur. Nanti suratnya akan dipelajari dahulu, pasti tujuannya untuk apa dan bersifat transparan.