Rabu 07 Feb 2018 19:01 WIB

Pemuda Tani Sumbar Deklarasi Dukung TGB Maju Pilpres 2019

TGB dinilai berkomitmen pada pembangunan pertanian dan pengentasan kemiskinan.

Red: Budi Raharjo
Para pemuda tani yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pemuda Tani Sumatra Barat (FKPT Sumbar) mendeklarasikan dukungan mereka kepada Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) untuk maju dalam ajang Pemilihan Presiden 2019-2024.
Foto: Istimewa
Para pemuda tani yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pemuda Tani Sumatra Barat (FKPT Sumbar) mendeklarasikan dukungan mereka kepada Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) untuk maju dalam ajang Pemilihan Presiden 2019-2024.

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG -- Para pemuda tani yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pemuda Tani Sumatra Barat (FKPT Sumbar) mendeklarasikan dukungan mereka kepada Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) untuk maju dalam ajang Pemilihan Presiden 2019-2024. Deklarasi dukungan terhadap TGB tersebut disampaikan di Padang pada Rabu (7/2).

Juru Bicara FKPT Sumbar M Arif mengatakan, dukungan kepada TGB dari para pemuda tani Sumbar muncul setelah melihat komitmen dan prestasi TGB terhadap pembangunan pertanian, pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan, selama menjabat sebagai Gubernur NTB. "Kami berharap prestasi ini bisa dilanjutkan di level nasional," kata Arif di Padang, Rabu (7/2).

Arif menjelaskan, di bidang pertanian, komitmen TGB bisa dinilai dari keberaniannya untuk menjadikan sektor tersebut sebagai unggulan pembangunan ekonomi bersama pembangunan pariwisata. "Beliau berani untuk menyingkirkan sektor pertambangan yang dinilai hanya memberikan keuntungan kecil, tidak menciptakan pemerataan dan berdampak buruk pada lingkungan," ucap Arif.

Tak hanya komitmen, lanjut Arif, TGB juga menunjukkan kinerja yang sangat baik di bidang pertanian. Salah satunya adalah komoditas padi dan jagung di NTB yang mengalami surplus produksi. Produksi padi NTB per tahun mencapai 2,3 juta ton, sedangkan jagung mencapai 2,1 juta ton per tahun.

Selain itu TGB juga menunjukkan pembelaan terhadap produksi pangan lokal dengan menolak impor. Saat pemerintah pusat memutuskan untuk melakukan impor beras, dan beras impor itu hendak dimasukkan ke NTB, TGB menolak.

"Dia bahkan berani meminta pemerintah pusat lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan impor beras, dan mengingatkan pemerintah pusat agar tidak mendemoralisasi petani dengan impor," lanjut Arif.

Arif menambahkan, TGB juga berani bersikap kritis terhadap pemerintah pusat terkait impor jagung. TGB protes karena jagung petani dihargai Bulog Rp 2 ribu hingga Rp 2.500 per kg. Namun, ternyata Bulog justru impor jagung dengan harga Rp 3 ribu per kg.

Arif menegaskan, jika harga jagung petani dihargai sama dengan jagung impor, tentu kesejahteraan petani akan lebih meningkat. Saat ini tingkat kesejahteraan petani secara relatif terus menurun. Nilai tukar produk pertanian terus menurun dibanding nilai tukar produk industri.

"Keteguhan TGB ini terbukti karena ternyata sektor pertanian yang dibangun justru menjadi pemicu tumbuhnya perekonomian sekaligus pemerataan ekonomi di NTB," kata Arif.

Arif mengatakan, FKPT Sumbar berkeyakinan dengan prestasinya saat ini, TGB akan mampu mentransformasikan keberhasilan pembangunan ekonomi dan pemerataan ekonomi, khususnya lewat pembangunan pertanian, akan mampu ditransformasikan ke level nasional, jika menjadi pemimpin nasional.

"Kalau TGB mau capres kami senang, bila hanya berkenan sebagai cawapres kami dukung, namun kami doakan Tuan Guru mau menerima dukungan kami sebagai calon pemimpin nasional," kata Arif menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement