Kamis 08 Feb 2018 10:52 WIB

Ini Pemimpin Jaman Now Versi Dedi Mulyadi

Pemimpin jaman now mampu memosisikan diri dekat dengan rakyat lewat media teknologi.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus Yulianto
Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi
Foto: Republika/Edi Yusuf
Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

REPUBLIKA.CO.ID,  TASIKMALAYA -- Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi punya pandangan tersendiri soal pemimpin di era saat ini atau jaman now. Baginya, pemimpin jaman now seharusnya mampu menggunakan teknologi untuk melayani dan berkomunikasi dengan warganya. Sehingga, pemimpin jaman now mampu memosisikan diri dekat dengan rakyat lewat media teknologi.

"Jangan ngomong pemimpin jaman now, tapi (warga beli) beras enggak kebeli, bayar kuota bisa. Pemimpin jaman now produktif dan kerja keras. Jangan hanya sebagai mode saja. Pemimpin jaman now itu pemimpin efektif cepat layani masyarakat dan mampu berkomunikasi dengan teknologi," katanya usai menghadiri kegiatan Budaya Sunda di Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (8/2) dini hari.

Ia mencontohkan, selama dua periode memimpin Kabupaten Purwakarta, para kepala desa (kades) dianjurkan cepat menyerap informasi. Sehingga, ketika ada warga mengalami keluhan kesehatan bisa segera tertangani.

"Manfaatkan teknologi sebagai pelayanan. Tidak boleh ketinggalan info. Saya selalu hukum kades kalau ada warganya sakit lebih dulu rame di medsos. Saya potong gajinya," tegasnya.

Meski begitu, ia mengakui, ada saja dampak buruk kemajuan teknologi, misalnya menjamurnya hoax. Tapi, ia tak ambil pusing dengan terpaan hoax. "Hoax santai saja, sudah biasa hoax-haox mah," sebutnya.

Penggunaan teknologi, kata dia juga akan digunakannya dalam Pilgub Jabar guna mendapatkan hati pemilih dari generasi milenial. "Pendekatan ke generasi milenial dapat terlihat dari kecerdasan pemimpin dalam menyampaikan visi. Saya nulis di medsos," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement