Jumat 09 Feb 2018 12:00 WIB

APKASI Dorong Pemkab Perbanyak Doktor

Demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia demi mengejar ketertinggalan.

APKASI Dorong Pemkab Perbanyak Doktor
Foto: Dok: APKASI
APKASI Dorong Pemkab Perbanyak Doktor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Mardani H Maming mendorong para bupati untuk getol menyekolahkan sebanyak mungkin warganya hingga tingkat doktoral. Tujuannya adalah demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia demi mengejar ketertinggalan.

Mardani yan juga bupati Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan mengatakan, pemerintah daerah (pemda) bisa menggandeng perguruan tinggi. Sebagai contoh, Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu berencana menghasilkan 1.000 doktor demi mendorong kualitas pendidikan di daerah hasil pemekaran itu.

“Alhamdulillah, langkah awal kami sudah melakukan kerja sama dengan Universitas Airlangga untuk pendidikan 20 mahasiswa asal Kalsel yang mengikuti program S3,” kata Mardani di Jakarta, dalam keterangannya Jumat (9/2).

Dia menjelaskan, para peserta program pendidikan S3 tersebut diberikan beasiswa penuh dari dana corporate social responsibility (CSR). Untuk itu, Pemkab Tanah Bumbu juga menjalin kerja sama dengan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin dan Universitas Islam Negeru (UIN) Antasari Banjamasin.

“Dengan ULM dan UIN ini sudah disiapkan program yang sama. Beasiswa akan diberikan untuk program S3 di kedua perguruan tinggi itu,” tambah politikus muda PDI Perjuangan itu.

Fokus utama beasiswa itu menyasar para pengajar yang belum memiliki gelar doktor. Tujuan akhirnya adalah menyediakan tenaga pendidik dengan standar dan mutu yang sesuai dengan tuntutan zaman.

“Jadilah doktor di waktu muda, setelahnya itu ciptakan doktor-doktor lainnya,” katanya.

Mardani memang getol menggarap pendidikan di daerahnya demi mengejar ketertinggalan. Salah satunya dengan  meluncurkan Program 1000 Guru Berprestasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement