Senin 12 Feb 2018 20:35 WIB

Saham Astra Naik Setelah Suntik Modal Gojek Rp 2 Triliun

Investasi Astra ke Gojek dinilai berprospek positif.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nur Aini
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (tengah) mengangkat bendera bersama Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto (kanan) dan CEO & CO-Founder GO-JEK Nadiem Makariem (kiri) seusai penandatanganan kerja sama Investasi antara Astra Internasional dengan GO-JEK di Jakarta, Senin (12/2).
Foto: Antara/Muhammad Adimadja
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (tengah) mengangkat bendera bersama Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto (kanan) dan CEO & CO-Founder GO-JEK Nadiem Makariem (kiri) seusai penandatanganan kerja sama Investasi antara Astra Internasional dengan GO-JEK di Jakarta, Senin (12/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saham PT Astra Internasional Tbk (ASII) sempat naik pada akhir perdagangan sesi I hari ini, Senin (12/2). Hal itu setelah Astra mengumumkan penyuntikkan modal senilai Rp 2 triliun ke Gojek.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, pada penutupan perdagangan sesi I, saham ASII naik 1,21 persen menjadi Rp 8.300 per lembar. Sebelumnya hanya Rp 8.200 per lembar.

Namun, memasuki perdagangan sesi II, sajam ASII kembali turun ke Rp 8.200 per lembar. Posisi tersebut pun tidak berubah hingga penutupan.

Sementara itu, saham anak usahanya, yakni PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) juga sempat naik hingga 1,29 persen ke level Rp 1.965 per lembar pada akhir perdagangan sesi I. Sebelumnya berada di posisi Rp 1.940 per lembar.

Kemudian pada perdagangan sesi II, pergerakannya mulai menurun namun masih cenderung positif. Sampai akhirnya ditutup menguat 0,52 persen atau 10 poin di Rp 1.950 per lembar pada akhir perdagangan.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menilai, berita soal Astra yang menyuntikkan dana ke Gojek tidak membuat saham Astra cenderung naik. Hanya saja dari segi prospek cukup positif.

"Investasi ASII ke Gojek terbilang cukup tepat. Hal itu melihat diversifikasi usaha Astra yang cukup beragam di transportasi atau kendaraan seperti penjualan, leasing, service, hingga asuransi," ujar Lanjar.

Dengan begitu menurutnya, usaha-usaha tersebut bisa berkolaborasi dengan Gojek. Pasalnya, Gojek memiliki banyak jaringan. "Selain menjadi salah satu perusahaan yang diakui membawa perubahan dunia, rencana Gojek akuisisi Blue Bird pun menambah prospek cukup cerah ke depannya," tutur Lanjar.

Gojek merupakan perusahaan layanan berbasis teknologi. Tidak hanya melayani layanan angkutan, seperti ojek, kini Gojek turut menyediakan fitur lainnya seperti jasa kirim barang, jasa bersih rumah, dan lainnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement