REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saham PT Astra Internasional Tbk (ASII) sempat naik pada akhir perdagangan sesi I hari ini, Senin (12/2). Hal itu setelah Astra mengumumkan penyuntikkan modal senilai Rp 2 triliun ke Gojek.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, pada penutupan perdagangan sesi I, saham ASII naik 1,21 persen menjadi Rp 8.300 per lembar. Sebelumnya hanya Rp 8.200 per lembar.
Namun, memasuki perdagangan sesi II, sajam ASII kembali turun ke Rp 8.200 per lembar. Posisi tersebut pun tidak berubah hingga penutupan.
Sementara itu, saham anak usahanya, yakni PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) juga sempat naik hingga 1,29 persen ke level Rp 1.965 per lembar pada akhir perdagangan sesi I. Sebelumnya berada di posisi Rp 1.940 per lembar.
Kemudian pada perdagangan sesi II, pergerakannya mulai menurun namun masih cenderung positif. Sampai akhirnya ditutup menguat 0,52 persen atau 10 poin di Rp 1.950 per lembar pada akhir perdagangan.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menilai, berita soal Astra yang menyuntikkan dana ke Gojek tidak membuat saham Astra cenderung naik. Hanya saja dari segi prospek cukup positif.
"Investasi ASII ke Gojek terbilang cukup tepat. Hal itu melihat diversifikasi usaha Astra yang cukup beragam di transportasi atau kendaraan seperti penjualan, leasing, service, hingga asuransi," ujar Lanjar.
Dengan begitu menurutnya, usaha-usaha tersebut bisa berkolaborasi dengan Gojek. Pasalnya, Gojek memiliki banyak jaringan. "Selain menjadi salah satu perusahaan yang diakui membawa perubahan dunia, rencana Gojek akuisisi Blue Bird pun menambah prospek cukup cerah ke depannya," tutur Lanjar.
Gojek merupakan perusahaan layanan berbasis teknologi. Tidak hanya melayani layanan angkutan, seperti ojek, kini Gojek turut menyediakan fitur lainnya seperti jasa kirim barang, jasa bersih rumah, dan lainnya.