Selasa 13 Feb 2018 13:04 WIB

Wabah Flu di AS, Seorang Guru Meninggal

Obat yang dianjurkan karena harganya terlalu mahal.

Rep: Marniati/ Red: Esthi Maharani
Vaksin influenza.
Foto: Flickr
Vaksin influenza.

REPUBLIKA.CO.ID,  WASHINGTON -- Seorang guru sekolah di Amerika Serikat (AS) Heather Holland (38) meninggal dunia akibat komplikasi flu setelah memutuskan untuk tidak membeli obat yang dianjurkan karena harganya terlalu mahal.

Dilansir BBC, Selasa (13/2), suami korban mengaku telah membeli obat seharga 116 dolar AS sebelum membawa istrinya ke rumah sakit. Namun, nyawa Holland tidak tertolong.

"Pada awalnya dia mengeluh tenggorokannya gatal namun gejalanya semakin memburuk," ujar suami korban Frank Holland, kepada Wall Street Journal.

Heather Holland merupakan guru di sebuah sekolah di Texas. Dia meninggalkan seorang suami dan dua anak kecil.  Juru bicara Weatherford Independent School District, tempat Holland bekerja, mengatakan sekolah berduka atas kehilangan salah satu guru mereka. Menurut para ahli ini adalah wabah flu yang terburuk dalam sejarah AS.

Sekolah di seluruh negeri telah ditutup untuk dekontaminasi karena pejabat medis federal memperingatkan bahwa wabah flu tahun ini memiliki efek yang sangat mematikan terutama pada anak-anak.

Para ahli memprediksi flu tersebut membunuh rata-rata 12 ribu sampai 56 ribu orang Amerika setiap tahun, dan memperkirakan jumlah korban tewas berada di ujung atas kisaran tahun ini.

Semua orang Amerika didorong oleh pejabat untuk menerima vaksinasi flu. Menurut pejabat AS ini merupakan metode pencegahan terbaik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement