Selasa 13 Feb 2018 21:59 WIB

Gubernur Aceh Larang Perayaan Hari Valentine

Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menyatakan dirinya melarang perayaan Valentine's Day

Gubernur Aceh Irwandi Yusuf
Foto: EPA/Hotli Simanjuntak
Gubernur Aceh Irwandi Yusuf

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menyatakan dirinya melarang perayaan Valentine's Day di Aceh. Hal itu karena tidak sesuai dengan budaya dan bertentangan dengan syariat Islam.

"Valentine's Day merupakan budaya yang tidak sesuai dengan Aceh dan Syariat Islam," kata Gubernur Aceh  di Banda Aceh, Selasa (13/2).

Pernyataan itu disampaikannya menanggapi adanya pemberitaan yang seakan-akan dirinya membolehkan perayaan Valentine's Day di Aceh saat dirinya diwawancarai wartawan di depan istana Wakil Presiden di Jakarta.

Menurut Irwandi saat itu dia sedang menjawab beberapa pertanyaan termasuk soal investasi, agenda bertemu Wapres, pelarangan waria dan larangan perayaan tahun baru. "Saya berpikir pertanyaan tersebut bukan soal Valentine's Day, karena ramainya wartawan, pertanyaan kurang jelas terdengar," ujarnya.

Irwandi mengatakan kalau ia mengetahui pertanyaan saat itu tentang Valentine's day pasti jawabannya akan dengan tegas melarang perayaan tersebut, sedangkan penjelasan dalam wawancara tersebut Gubernur Aceh Larang Perayaan Valentine's Day.

Ia menambahkan kalau dia mengetahui pertanyaan saat itu tentang Valentine pasti jawabannya akan dengan tegas melarang perayaan tersebut, sedangkan penjelasan dalam wawancara tersebut dirinya berbicara secara normatif saja.

Juru bicara Pemerintah Aceh Wiratmadinata menambahkan dari hasil koordinasi dengan sejumlah pejabat yang ikut mendampingi Gubernur Aceh, Wira mengatakan Gubernur tidak menjawab secara spesifik terhadap pertanyaan tersebut karena banyak wartawan yang bertanya saat itu.

"Gubernur tidak menyebutkan demikian, logika seorang Gubernur Aceh yang merupakan provinsi menerapkan syariat Islam tidak masuk diakal akan memberikan valentine's day," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement