REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Tito Karnavian mengatakan, Kepolisian Republik Indonesia telah membangun hubungan baik dengan kepolisian di ASEAN dan Australia berjalan dengan baik. Terutama dalam menghadapi kasus-kasus trans-nasional seperti terorisme, narkotika, kejahatan cyber, dan penyelundupan.
Indonesia memiliki batas negara dengan sejumlah negara tetangga. Di utara, Indonesia berbatasan dengan Filipina, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Sementara di wilayah selatan, Indonesia berbatasan dengan Australia. Oleh karena itu, menurut Tito, Indonesia harus menjaga hubungan baik dengan kepolisian di negara-negara setempat.
"Itulah pentingnya hubungan ini, karena kami punya kesamaan fokus untuk memerangi tindak kriminalitas tanpa terpengaruh dengan situasi politik di masing-masing negara. Namun, hubungan politik kami juga berjalan dengan baik," ujar Tito yang ditemui di Kantor Wakil Presiden, Rabu (14/2).
Tito mengatakan, Indonesia sudah cukup lama menjalin kerja sama dengan kepolisian di negara-negara tetangga. Diantaranya bertukar informasi intelijen, penguatan kapasitas, dan pendampingan investigasi. Tak hanya itu, Indonesia dan negara-negara tetangga juga bekerja sama untuk memerangi terorisme.
"Terorisme adalah permasalahan kita bersama, oleh karena itu kita harus bekerja sama untuk memerangi terorisme," kata Tito.
Sebelumnya, Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menerima Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Tito Karnavian, beserta kepala kepolisian dari sejumlah negara ASEAN dan Australia. Pertemuan tersebut bertujuan untuk melaporkan upacara penganugerahan bintang Bhayangkara Utama yang diberikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Kapolri Tito Karnavian mengatakan, bintang Bhayangkara Utama diberikan kepada 8 warga negara asing yang dianggap memiliki hubungan baik dengan kepolisian Indonesia.
Adapun, negara yang menerima penghargaan adalah Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, Australia, dan Malaysia. Dari ke enam penerima tersebut, seorang diantaranya merupakan mantan kepala kepolisian Malaysia.