REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Jalur Puncak, Cianjur, Jawa Barat, menuju Bogor tepatnya di Jalan Raya Puncak Pass-Ciloto, masih tertutup bagi kendaraan. Hal ini karena proses perbaikan yang menggunakan alat berat masih berlangsung di tebing yang longsor dan mengancam bahu jalan.
Kapolsek Pacet Kompol Suhartono mengatakan, penutupan masih diberlakukan menuju arah Bogor mulai dari Jalan Cagak Ciloto. Sehingga, kendaraan yang hendak menuju Bogor dan seterusnya kembali diarahkan ke jalur alternatif ke Jonggol atau Sukabumi.
Dia menjelaskan, hingga saat ini, sejumlah alat berat masih dioperasikan di bahu jalan yang mengalami longsor di Puncak Pass. Sehingga, jika jalur itu dilalui, dikhawatirkan akan terjadi hal yang tidak diinginkan dan menghambat proses perbaikan tebing yang longsor.
"Bahkan tim dari Kementerian PUPR hari Kamis ini, baru akan memasang pancang paku bumi di tebing yang longsor sebanyak 180 buah mengunakan alat berat yang terletak di bahu jalan utama tersebut. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, sesuai petunjuk dari kementerian jalur itu masih ditutup," katanya.
(baca juga: Jalur Puncak Tutup, Pengusaha Rugi Miliaran Rupiah)
Ia belum bisa memastikan sampai kapan jalur tersebut dapat dilalui secara normal. Namun, kementerian menargetkan pengerjaan perbaikan dapat diselesaikan dalam waktu secepatnya.
"Kami juga belum tahu pasti kapan jalur utama antarkota/kabupaten ini dibuka secara normal," katanya.
Sementara, ratusan pengemudi yang hendak melintas merasa kecewa dengan masih ditutupnya jalur tersebut karena sebagian besar mengetahui jalur tersebut akan dibuka pada Kamis (15/2), sehingga mereka memilih untuk melintas di Jalur Puncak-Cianjur.
"Saya mau ke Jakarta dan tahunya Jalur Puncak menuju Bogor sudah dapat dilalui setelah sepuluh hari ditutup untuk perbaikan. Sejak pukul 9 pagi kami sudah masuk jalur Puncak, namun masih ditutup dan kami diarahkan ke jalur alternatif," kata Deni Hendra warga Kecamatan Cianjur.
Dia dan ratusan pengguna jalan berharap proses perbaikan jalan itu dapat selesai dalam waktu dekat karena warga yang melakukan aktivitas usaha terganggu dan bahkan merugi karena penutupan jalan yang hampir dua minggu itu.
"Jalur Puncak II yang seharusnya menjadi solusi batal dibangun. Harapan kami ke depan pemerintah pusat membangun jalur Puncak II sebagai solusi ketika terjadi bencana alam di Jalur Puncak dan solusi kemacetan yang selama ini selalu terjadi setiap hari di Puncak," katanya.