Jumat 16 Feb 2018 02:41 WIB

Warga Sukadana Tewas Saat Bersihkan Lahan dengan Membakar

Korban melakukan pembakaran kebun durian miliknya sendiri.

Kebakaran lahan gambut (ilustrasi)
Foto: Antara
Kebakaran lahan gambut (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  PONTIANAK -- Hendriyanto, pria berumur 45 tahun warga Dusun Sebadal, Desa Gunung Sembilan, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara tewas terbakar saat membersihkan lahan perkebunan miliknya dengan cara membakar, Kamis (15/2).

Saksi mata Ani mengatakan, waktu itu dirinya hendak mencari kayu bakar ke hutan dan mendengar suara jeritan korban yang diketahui bernama Hendriyanto meminta bantuan.

Penasaran, lalu ia mencari sumber suara tersebut dan melihat sesosok tubuh terbakar dengan posisi tertelungkup.

"Bergegar (gemetar) tulang saya, saya memanggil yang lainnya, Ita, untuk melihatnya, karena saya juga takut untuk memastikan benar atau tidak dia (Hendriyanto) takut bukan, ternyata benar itu bang Hen (nama panggilan) yang sudah terbakar," kata Ani di Sukadana.

Ibu ini kemudian langsung menuju kantor desa setempat menggunakan kendaraan motor pribadinya untuk meminta bantuan terhadap warga yang ia kenali tersebut.

"Karena RT juga tidak ada makanya saya langsung ke desa, sampai orang datang jenazah Hendri masih tertelungkup seperti itulah dia," jelasnya lagi.

Diceritakannya, korban melakukan pembakaran kebun durian miliknya sendiri yang dipenuhi dengan bambu. Naas, api yang dihidupkannya berbalik arah dan ia pun tewas.

Isak tangis keluarganya pun tidak bisa dihindarkan saat jenazah yang dipenuhi luka bakar di seluruh tubuh tersebut dibawa ke rumah duka yang tidak jauh dari kebun korban tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement