Jumat 16 Feb 2018 10:07 WIB

PT Pharos akan Tarik Seluruh Produk Albothyl di Pasaran

Albothyl sudah 35 tahun beredar di Indonesia.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Dwi Murdaningsih
Sariawan (ilustrasi)
Foto: Megabored
Sariawan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Pharos Indonesia akan melakukan penarikan terhadap produk Albothyl yang biasa digunakan sebagai antiseptik dan untuk sariawan, dalam waktu dekat. Hal tersebut dikatakan oleh Director of Corporate Communications PT Pharos, Ida Nurtika.

Ida mengatakan, pihaknya menghormati keputusan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang membekukan izin edar Albothyl, hingga ada persetujuan perbaikan indikasi. Untuk itu, akan dilakukan penarikan secepatnya terhadap produk tersebut dari seluruh wilayah Indonesia.

"Kami juga mematuhi keputusan Badan POM untuk menarik produk ini dari pasar," kata Ida berdasarkan pernyataan resminya kepada Republika.co.id, Jakarta, Jumat (16/2).

Albothyl sendiri, lanjut Ida, merupakan produk yang sudah lebih dari 35 tahun beredar di Indonesia. Merek tersebut berada di bawah lisensi dari Jerman, yang kemudian dibeli oleh persahaan Takeda, yang berasal dari Jepang.

"Selain di Indonesia, Albothyl juga digunakan di sejumlah negara lain," tambahnya.

Untuk itu, kata Ida, Pihaknya akan terus melakukan komunikasi dan berkoordinasi dengan BPOM terkait hal tersebut.

Diberitakan sebelumnya, BPOM RI membekukan izin edar Albothyl dalam bentuk cairan obat luar konsentrat hingga perbaikan indikasi yang diajukan disetujui. BPOM juga memerintahkan untuk melakukan penarikan selambat-lambatnya satu bulan sejak dikeluarkannya Surat Keputusan Pembekuan Izin Edar.

Menurut BPOM, policreculen dalam bentuk sediaan cairan obat luar konsentrat 36 persen tidak terbukti secara ilmiah sebagi obat luar. Kandungan inilah yang terdapat dalam produk Albothyl.

BPOM mengatakan, hal tersebut juga diberlakukan terhadap industri farmasi lain yang memegang izin edar obat mengandung policresulen dalam bentuk sediaan cairan obat luar konsentrat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement