Jumat 16 Feb 2018 18:38 WIB

PKS Instruksikan Aher Sosialisasikan Diri Sebagai Capres

Ahmadf Heryawan masuk dalam sembilan nama bakal calon presiden dari internal PKS.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bayu Hermawan
Ahmad Heryawan
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Parai Keadilan Sejahtera (PKS) menginstruksikan Ahmad Heryawan untuk melakukan sosialisasi sebagai Calon Presiden RI pada Pemilihan Presiden 2019 mendatang. Menurut Ketua Bidang Humas DPP PKD Ledia Hanifa Amaliah, Ahmad Heryawan masuk dalam kriteria bakal calon presiden dari partai PKS.

"Sudah mengumpulkan masukan-masukan semacam pemilihan internal untuk calon presiden dan wakil presiden, di antaranya hasilnya ada Ahmad Heryawan," ujar Ledia saat dihubungi di Bandung, Jumat (16/2).

Ledia mengatakan, selain nama Aher, ada delapan nama lainnya dari internal PKS yang juga menjadi kandidat Capres. Yakni, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, Mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno. Kemudian, kata dia, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al'Jufrie, Mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua DPP PKS, Al Muzammil Yusuf, dan Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera.

"Sembilan (Capres) ini diberikan kesempatan untuk sosialisasi, jadi dewan pimpinan ditingkat pusat sudah membuat regulasi, bagaimana sosialisasi, sampai nantinya jelang pendaftaran," katanya.

Ledia menilai, sosialisasi bisa dilakukan pada bulan-bulan ini sebelum masuk masa pendaftaran Capres dan Cawapres. Menurut Ledia,begitu menjelang pendaftaran harus satu, nanti apakah jadi Capres atau Cawapres dan masing-masing bergerak di fasilitasi oleh partai. "Sosialisasi kepada umum, masing-masing juga membentuk timnya untuk meningkatkan popularitasnya," katanya.

Sembilan nama ini, kata Ledia, telah memiliki berbagai indikator kelaikan untuk menjadi capres PKS. Indikator pertama, sembilan nama itu adalah tokoh yang dipandang mampu mengelola negara, baik sebagai presiden maupun wapres.Indikator kedua calon-calon tersebut memiliki modal sosial yang cukup memadai dan indikator ketiga, mahami platform partai.

Terkait rencana koalisi, Ledia menyebut PKS hingga kini belum terpikir untuk berpisah dengan sekutunya, yakni Gerindra. Sehingga, pihaknya terus menggodok kualitas koalisinya dengan Gerindra jelang Pilpres 2019.

"Entah nanti Capres atau Cawapres kita belum bicara individu, kan bisa saja dari PKS yang jadi presiden," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement