REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Seorang pembunuh berantai asal Prancis secara tiba-tiba mengakui pembunuhan yang terjadi tiga dekade lalu. Michel Fourniret, seorang pembunuh yang dipenjara sejak 2008 lalu, menyatakan ia merupakan pelaku beberapa pembunuhan pada 1990 silam.
Laporan The Guardian, Sabtu (17/2) menyebutkan, Fourniret sudah masuk bui sejak 2008 silam atas kasus pembunuhan dua gadis remaja dan seorang perempuan dewasa. Kemudian pekan lalu, Fourniret melakukan wawancara dengan seorang hakim daerah.
Fourniret lantas mengaku membunuh seorang mahasiswi Universitas Leeds, Parrish yang berusia 20 tahun. Ia juga sudah membunuh seorang remaja bernama Marie Angele Domece.
"Dia membuat pengakuan yang sangat rinci, keterangan tersebut diutarakan berkali-kali," ujar pengacara keluarga Parish, Didier Seban.
Pengakuan Fourniret menjadi sebuah fakta baru. Seban mengungkapkan, pernyataan Fourniret menjadi jawaban dari proses hukum yang panjang. Pengakuan Fourniret diharapkan bisa segera diproses dalam persidangan. Namun pihak pengacara Fourniret enggan memberikan keterangan.
Tubuh Parrish ditemukan tak bernyawa tidak lama setelah dikabarkan menghilang pada 17 Mei 1990. Dari hasil otopsi, Parrish mendapat serangan pukulan dan pemerkosaan sebelum meninggal dunia.
Fourniret sebelumnya selalu menyangkal telah melakukan kasus pembunuhan lain yang mengarah padanya. Ia kemudian mendapat hukuman penjara seumur hidup dari lima kasus pembunuhan. Dengan terungkapnya kasus yang baru diakui Fourniret, ia sudah membunuh tujuh perempuan.