Ahad 18 Feb 2018 15:39 WIB

Ketum PA 212: Tenggelamkan Partai Pembenci Ulama

Partai manakah yang masuk kategori pembenci ulama?

Rep: Andrian Saputra / Red: Reiny Dwinanda
Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO --- Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif mengajak Muslim Solo tak memberi peluang pada partai-partai politik yang memusuhi ulama untuk memenangkan Pilkada 2018. Slamet tak menyebutkan nama partai yang masuk kategori tersebut.

Akan tetapi, Slamet mengisyaratkan partai yang dimaksud ialah partai yang juga mendukung atau pro terhadap orang-orang yang terjerat kasus penistaan agama. "Saya ingatkan, partai-partai yang selama ini memusuhi ulama, pro dengan penista agama, jangan dikasih kesempatan untuk menang Pilkada. Tenggelamkan partai yang dukung penista agama yang benci ulama," kata Slamet dalam Tabligh Akbar Umat Islam Solo Raya di Lapangan Kota Barat pada Ahad (18/2). 

Baca juga: Ini Lambang Baru Persaudaraan Alumni 212

Dalam kesempatan itu, Slamet mengatakan umat Islam di sudah semestinya membuka wawasan dan pengetahuan tentang percaturan politik di Tanah Air. Dengan begitu, umat Islam tak jadi korban politik sekelompok orang yang memiliki kepentingan untuk menjatuhkan Islam. 

Saat Pilkada serentak Juni nanti, Slamet meminta semua Muslim Solo untuk datang memberikan hak suara ke tempat pemungutan suara (TPS). "Jangan sampai golput. Datang semua ke TPS. Ini menentukan, katanya. 

Dalam tabligh akbar tersebut, Slamet juga meresmikan struktur kepengurusan persaudaraan 212 Solo Raya yang dipimpin oleh Jayendra Dewa. Dia megatakan, setelah Musyawarah Nasional yang digelar di Bogor beberapa waktu lalau, sejumlah ulama dan alumni 212 sepakat untuk mengubah Presidium Alumni 212 menjadi Persaudaraan Alumni 212. Kepengurusan Persaudaraan Alumni 212 pun rencananya akan dibentuk di tiap daerah. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement