Selasa 20 Feb 2018 12:12 WIB

Begini Kondisi Korban Tol Becakayu

Enam korban saat ini sedang dilakukan penanganan di RS UKI Cawang, Jakarta.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Andi Nur Aminah
Warga menyaksikan kondisi tiang girder Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang ambruk di Jalan DI Panjaitan, Jakarta, Selasa (20/2).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Warga menyaksikan kondisi tiang girder Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang ambruk di Jalan DI Panjaitan, Jakarta, Selasa (20/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setidaknya tujuh pekerja mengalami luka-luka akibat ambruknya bekisting pierhead atau cetakan pengecoran beton Tol Bekasi-Cawang Kampung Melayu (Becakayu). Enam korban saat ini sedang dilakukan penanganan di RS UKI Cawang, Jakarta.

Dokter IGD RS UKI, dr Samuel Albert Andrian menjelaskan, pihaknya sedang melakukan penstabilan kepada keenam pasien. "Keenam korban ini dalam kondisi stabil. Kami masih lakukan observasi dan menyiapkan langkah-langkah selanjutnya yang dibutuhkan," jelas dr Samuel di RS UKI Cawang, Selasa (20/2).

Ia menjelaskan, luka yang dialami korban bervariasi, ada yang mengalami memar hingga patah tulang. Saat ini keenam korban masih menjalani perawatan intensif di ruang IGD Rumah Sakit UKI.

Setelah melakukan observasi, tim dokter akan melakukan tindakan selanjutnya yakni seperti operasi dan pemasangan gipsum bagi korban yang mengalami patah tulang. Menurut dr Samuel, ada kemungkinan langkah-langkah tersebut akan dilakukan pada siang hari ini atau besok. "Sekarang masih di IGD," katanya.

Sebelumnya pada pukul 03.00 dini hari tadi, Selasa (20/2), para pekerja di tol Becakayu (Bekasi Cawang Kampung Melayu) menjadi korban robohnya cetakan pengecoran beton konstruksi tol di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur. Sebanyak tujuh pekerja tertimpa reruntuhan. Saat ini enam korban berada di Rumah Sakit UKI dan seorang korban dibawa ke RS Polri Kramat Jati, guna mendapatkan perawatan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement