Selasa 20 Feb 2018 13:10 WIB

PT Waskita Investigasi Kecelakaan Becakayu Bersama Polisi

Investigasi internal langsung dilakukan PT Waskita.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Indira Rezkisari
Warga menyaksikan kondisi tiang girder Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang ambruk di Jalan DI Panjaitan, Jakarta, Selasa (20/2).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Warga menyaksikan kondisi tiang girder Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang ambruk di Jalan DI Panjaitan, Jakarta, Selasa (20/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kecelakaan kerja kembali terjadi di tengah masifnya pembangunan infrastruktur di Jakarta. Tadi pagi, Selasa (20/2), kecelakaan terjadi di pembangunan Tol Becakayu. PT Waskita pun akan melakukan investigasi bersama dengan kepolisian.

Kepala Divisi III PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Dono Parwoto, mengatakan pihaknya sangat berempati atas apa yang dialami para pekerjanya. Pihaknya juga mengharap agar keluarga juga diberi ketabahan.

"Kami juga telah berkoordinasi dengan aparat dan pihak yang berwajib untuk menangani masalah ini. Saat ini pun sedang dilakukan investigasi secara internal maupun oleh pihak kepolisian," ujar Dono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (20/2).

Kemudian, investigasi itu dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi mengenai peristiwa kecelakaan kerja tersebut. Diharapkan hasilnya sudah keluar dalam waktu 1x24 jam. Evakuasi ketujuh korban juga sudah dilakukan oleh pihak perusahaan yang dibawa ke RS UKI.

"Kami ingin meluruskan pemberitaan bahwa bukan tiang pancang atau tiang penyangga yang jatuh, tetapi bekisting pierhead," papar Dono.

Sebelumnya diberitakan pada pukul 03.00 dini hari tadi, Selasa (20/2), para pekerja di tol Becakayu (Bekasi Cawang Kampung Melayu) menjadi korban robohnya cetakan pengecoran beton konstruksi tol di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur. Sebanyak tujuh pekerja tertimpa reruntuhan. Saat ini enam korban berada di Rumah Sakit UKI dan seorang korban dibawa ke RS Polri Kramat Jati, guna mendapatkan perawatan.

(Baca Juga: Tiang Girder Tol Becakayu Ambruk)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement