REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Setelah dibuka kembali pada Senin (19/2), jalur Puncak, Bogor, masih sepi dari kendaraan roda dua maupun empat. Kendaraan masih didominasi motor milik masyarakat lokal yang bepergian dalam jarak dekat.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Bogor AKP Hasby Ristama menjelaskan, sepinya kendaraan dikarenakan peresmian pembukaan dilakukan pada hari kerja. "Normalnya kan memang sepi, begitu pun dengan saat ini," tuturnya saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (20/2).
Hasby mengatakan, jalur Puncak kemungkinan baru ramai pada akhir pekan ini. Tapi, tingkat keramaiannya kemungkinan masih lebih rendah dibandingkan akhir pekan biasanya. Sebab, masyarakat masih ragu dan cemas dengan adanya bencana longsor susulan.
Tapi, Hasby memastikan pembukaan jalur ini sudah melalui rekomendasi berbagai pihak terkait. Di antaranya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera), Direktorat Jendral Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor.
Pembukaan jalur Puncak ini bersifat uji coba. Hasby menjelaskan, uji coba dilakukan untuk mengetahui ketahanan jalur terhadap kendaraan bermotor yang melintas. "Akan ada tim yang memantau dan melakukan evaluasi untuk tindak lanjut berikutnya," ujarnya.
Kepada masyarakat yang hendak melintas di jalur Puncak, Hasby mengingatkan, pembukaan ini hanya diberlakukan untuk kendaraan roda dua dan empat. Untuk masyarakat yang ingin berwisata menggunakan bus maupun pengendara truk, bisa melalui jalur alternatif Sukabumi Jonggol.
Terkait jangka waktu uji coba, Direktur Jendral Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiadi belum bisa menentukannya secara pasti. "Harus ada evaluasi dan rapat koordinasi," kata dia melalui pesan singkat kepada Republika.co.id.
Budi menyebutkan, pihak terkait akan melakukan rapat koordinasi di Kantor Kemenhub, Jakarta pada Rabu (21/2). Dalam rapat ini, akan dibahas perkembangan perbaikan jalur Puncak secara permanen dan evaluasi selama uji coba ini.
Penutupan jalur Puncak berlangsung selama sekitar dua pekan setelah longsor pada Senin (5/2). Kendaraan roda dua masih bisa mengakses jalan ini, namun roda empat dan lebih harus melalui jalur alternatif.