Rabu 21 Feb 2018 18:09 WIB

Kabareskrim Janji Tuntaskan Kasus Penganiayaan Ulama

Dalam Dua pekan, polisi akan simpulkan apakah kasus ini rekayasa atau tidak.

Rep: Muhyiddin/ Red: Budi Raharjo
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius bersama Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin dan Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Ari Dono Sukamto (dari kedua kiri) menghadiri rapat pleno ke-25 Dewan Pertimbangan MUI di Kantor MUI, Jakarta, Rabu (21/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius bersama Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin dan Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Ari Dono Sukamto (dari kedua kiri) menghadiri rapat pleno ke-25 Dewan Pertimbangan MUI di Kantor MUI, Jakarta, Rabu (21/2).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kabareskrim Mabes Polri, Komjen Ari Doni Sukmanto menjanjikan bahwa pihaknya akan menyimpulkan kasus penganiayaan terhadap ulama dalam dua pekan ke depan. Polisi akan menyimpulkan apakah kasus-kasus penganiayaan yang diduga dilakukan oleh orang gila tersebut merupakan sebuah rekayasa atau tidak.

Pasalnya, berdasarkan data yang dipaparkan Kabareskrim, sejak Desember 2017 lalu setidaknya ada 21 peristiwa menonjol terhadap tokoh agama dan tempat ibadah di Indonesia. Dengan rincian, di Aceh 1 peristiwa, Banten 1 peristiwa, DKI 1 Peristiwa, Jabar 13 peristiwa, DIY 1 Peristiwa, Jawa Timur 4 peristiwa. "Dua minggu, InsyaAllah," ujar Ari usai melakukan dialog di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Rabu (21/2).

Ari mengatakan, saat ini banyak pemberitakan yang terkadang tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Misalnya, ada suatu peritiwa penganiayaan yang korbannya orang biasa, tapi diberitakan seorang ulama. Sementara, pelakunya disebut-sebut sebagai orang gila.

Padahal, menurut dia, untuk meyimpulkan kasus tersebut memerlukan waktu untuk mengungkap para pelaku. Karena, masih perlu penggalian oleh medis ataupun ahli ahli psikiater. "Dengan metode spiral kita akan mencari siapa sih sebenarnya dia ini. Kalau kita kaitkan, misalnya, ada tidak konspirasi di balik ini. Nah itu berangkat dari fakta yang kita dapatkan nanti," ucapnya.

Sementara itu, Sekjen MUI Anwar Abbas mengatakan bahwa pihaknya selama ini telah mendesak kepolisian untuk sesegara mungkin menjelaskan terkait adanya kasus-kasus penganiayaan yang terjadi secara beruntun tersebut.

"Kita MUI mendesak pihak kepolisian untuk sesegara mungkin menjelaskan terkait ini, sehingga tidak ada lagi kebisingan yang dikaitkan oleh peristiwa ini. Apalagi kita akan hadapi Pilkada yang tentu masalah keamanan menjadi sesuatu yang sangat penting," kata Anwar.

Anwar pun bersyukur dalam dialog tersebut, Kabareskrim telah memberikan klarifikasi dalam pengungkapan kasus-kasus yang dikaitkan dengan agama tersebut. "Tadi syukur Alhmdulillah tadi Bapak Kabareskrim sudah menjawab tadi. InsyaAllah dua minggu ke depan Kabareskrim sudah bisa menjelaskan. Karena kami juga banyak ditanya oleh tokoh-tokoh dari daerah tentang peristiwa ini," jelas Anwar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement