Kamis 22 Feb 2018 07:15 WIB

Lebih dari 100 Siswi Nigeria Dilaporkan Menghilang

Ada kemungkinan siswi Nigeria itu diculik atau masih bersembunyi dari Boko Haram

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Joko Sadewo
Militan Boko Haram.
Foto: AP
Militan Boko Haram.

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Lebih dari 100 siswi asal Nigeria, Dapchi, dilaporkan hilang setelah sebuah penyerangan terhadap sekolah pesantren oleh kelompok jihad Boko Haram terjadi. Militan kelompok itu menggerebek sebuah sekolah pada Senin (20/2) malam, namun banyak siswa dan staf yang telah melarikan diri sebelum mereka tiba.

Awalnya diperkirakan beberapa anak perempuan itu lolos, namun hingga dua hari kemudian keberadaan mereka masih belum diketahui. Serangan tersebut terjadi setelah empat tahun sebelumnya Boko Haram menculik lebih dari 270 gadis dari sebuah sekolah di kota Chibok.

Serangan terakhir ini terjadi di Dapchi, negara bagian Yobe, sekitar 275 km (170 mil) barat laut Chibok. Penduduk yang tinggal di dekat sekolah tersebut mengatakan kepada BBC sekitar setengah siswi yang melarikan diri telah ditemukan setelah bersembunyi di desa-desa sekitar yang beberapa jaraknya sampai 30 km.

"815 siswa kembali ke sekolah dari total 926. Sisanya hilang," ujar menteri kepolisian negara bagian Yobe, Abdulmaliki Sumonu kepada wartawan dilansir dari BBC.

Namun demikian Sumonu menambahkan sejauh ini ditetapkan tidak ada kasus penculikan. Petugas juga tidak menyebut ini sebagai penculikan dan mengatakan bahwa banyak gadis dan guru berlari ke semak-semak dan mungkin masih ditemukan.

Ayah dari seorang gadis berusia 16 tahun mengatakan kepada kantor berita  AFP, "Kami masih belum tahu berapa banyak anak perempuan kami yang ditemukan dan berapa yang masih hilang. Kami mendengar banyak angka, antara 67 dan 94."

Sementara itu salah satu orang tua mengatakan kepada BBC bahwa mereka telah melihat sebuah truk penuh dengan siswi dibawa pergi. Dinas keamanan sendiri sedang menyisir daerah sekitar untuk menemukan gadis-gadis yang hilang.

Beberapa penduduk dan masyarakat sipil di Dapchi mengatakan mereka percaya para militan tersebut telah merencanakan untuk menculik anak-anak sekolah di kota mereka. Kelompok tersebut datang ke kota, menembaki senjata dan melepaskan bahan peledak, menyebabkan siswa dan guru melarikan diri ke semak di sekitarnya.

Warga mengatakan bahwa pasukan keamanan Nigeria yang dibantu oleh jet militer melawan serangan tersebut. Sekolah saat ini ditutup ddan dijaga oleh tentara.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement